Hukum

SPPG Polresta Bandara Soetta Siap Berperasi Awal November

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rawa Burung 1 milik Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Polda Metro Jaya, siap beroperasi pada awal November 2025 untuk mengakomodir 3.984 siswa di Kabupaten Tangerang, Banten, dalam memberikan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Ronald Sipayung di Tangerang, Selasa (28/10/2025) mengatakan bahwa kesiapan SPPG Polri kini telah mencapai 99 persen dan siap memasuki tahap akhir menuju pengoperasian.

“Secara fisik, bangunan SPPG sudah 99 persen rampung dan pengoperasian tinggal menunggu persetujuan dari BGN,” ucapnya.

Ia mengatakan, seluruh perlengkapan dan fasilitas utama telah terpasang dengan berbagai sertifikasi yang dibutuhkan seperti sertifikasi halal, gizi, sanitasi, hingga penjamah makanan sudah terverifikasi.

“Kami masih menunggu finalisasi sertifikasi kelayakan dan higienitas dari instansi terkait dan masih dalam proses,” ujarnya.

Ia bilang, tim dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang telah melakukan survei dan pemeriksaan. Dimana, hasil akhir verifikasi akan keluar dalam waktu 14 hari ke depan, sehingga SPPG Rawa Burung 1 bisa mulai beroperasi pada awal November 2025.

“SPPG ini merupakan yang pertama di wilayah Bandara Soekarno-Hatta dan diperuntukkan bagi warga di sekitar Perimeter Utara, dengan target sasaran 3.984 siswa dari sembilan sekolah,” ungkapnya.

Program ini menjadi bagian dari arah kebijakan Astacita Presiden Prabowo Subianto, yang fokus pada peningkatan gizi anak sekolah, ibu hamil, dan penanganan stunting. Polres Bandara Soekarno-Hatta mengambil peran dalam mendukung program nasional peningkatan gizi masyarakat.

“Kami berharap SPPG ini segera dinyatakan layak beroperasi dan dapat memberikan manfaat nyata bagi warga sekitar,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedokteran Kesehatan Klinik Polres Bandara Soekarno-Hatta Dedy Kurniawan menjelaskan, selain pemenuhan aspek higienitas, SPPG Rawa Burung 1 melakukan pengawasan ketat terhadap keamanan pangan (food security) sebelum makanan dikonsumsi para penerima manfaat.

Tahapan food security dilakukan dengan cara semua jenis makanan yang akan dikonsumsi diperiksa dari kandungan boraks, arsenik, dan sianida untuk memastikan tidak ada zat berbahaya.

Pemeriksaan keamanan pangan, kata Dedy, juga dilakukan langsung oleh ahli gizi agar makanan yang diberikan benar-benar aman dan bergizi.

“SPPG Polri harus memenuhi seluruh standar yang telah ditetapkan BGN, baik dari aspek gizi maupun kesehatan,” kata Dedy. (Pewarta : Azmi Syamsul Ma’arif – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button