Stasiun Rangkasbitung Ultimate di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang pembangunannya ditargetkan rampung pekan kedua Desember 2025 dapat menampung 83.000 penumpang per hari.
“Kita optimistis pembangunan Stasiun Rangkasbitung Ultimate rampung sesuai target sebelum natal dan tahun baru,” kata Satker Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta Ipan Fajar di Stasiun Rangkasbitung, Kamis (16/10/2025).
Pembangunan Stasiun Rangkasbitung Ultimate kini sudah mencapai 92 persen dan beberapa sarana prasarana sudah dioperasikan, seperti jalur/peron KA Lokal Rangkasbitung-Merak dan peron Commuter Line Rangkasbitung-Tanabang.
Stasiun Rangkasbitung Ultimate, menurut dia, mengutamakan kenyamanan, kelancaran dan keselamatan penumpang yang menggunakan jasa angkutan massal kereta api.
Fasilitas stasiun tersebut dilengkapi tujuh lift dan lima eskalator juga sembilan peron/jalur Commuter Line Rangkasbitung-Tanabang dan Kereta Api Lokal Rangkasbitung-Merak.
Selain itu juga fasilitas lainnya, seperti tempat ibadah, toilet, pos kesehatan, 15 gate tiket, dua jembatan penyeberangan orang (JPO) dan empat pintu masuk stasiun.
Oleh karena itu, ia mengatakan Stasiun kereta api yang tengah dibangun ini merupakan yang terbesar di Provinsi Banten mampu menampung 83.000 orang dari sebelumnya 26.000 penumpang per hari.
“Kami sekarang pembangunan stasiun itu sudah memasuki Swicth over 2 dari sebelumnya Switch Over 1 dan dua bulan kedepan switch over 3 atau rampung pada Desember 2025,” katanya.
Abdurohim, warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa kini pelayanan PT KAI sangat luar biasa karena perjalanan dan kedatangan tepat waktu sesuai jadwal.
Selain itu juga keselamatan, kelancaran, ketertiban dan kenyamanan selama perjalanan maupun berada di stasiun sangat dirasakan masyarakat pengguna jasa angkutan kereta api.
Abdurohim yang setiap hari pergi bekerja ke Jakarta menggunakan Commuter Line mengaku sangat menikmati setiap perjalanan dengan kereta api dan tidak ada keterlambatan.
“Kami sangat mendukung Stasiun Rangkasbitung Ultimate sehingga dirasakan pelayanan prima yang dilakukan PT KAI,” kata Abdurohim. (Pewarta : Mansyur Suryana – LKBN Antara)
