News

Syukuran KTT G20, Presiden RI Kumpulkan Para Menteri di Istana

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama para menteri dan kepala lembaga.

Rapat terbatas tersebut digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

“Siang hari ini kita akan evaluasi pelaksanaan KTT G20. Tapi mungkin ini bukan evaluasi ya, lebih pada syukuran,” kata Jokowi.

Rapat tersebut ada beberapa hal yang akan dibahas. Pertama, mengenai penyelenggaran KTT G20.

Kedua, mengenai deklarasi Bali yang disepakati para pemimpin dunia, dan berikutnya mengenai tindaklanjut dari kesepakatan yang didapat dalam KTT G20.

Presiden RI juga meminta terhadap jajarannya segera ditindaklanjuti dengan membentu task force untuk menyelesaikan kesepakatan – kesepakatan.

Karena ada 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai 238 miliar Dolar AS dan proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar Dolar AS.

Hal itu harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif segera dapat dieksekusi dengan cepat.

Kepala Negara juga meminta seluruh jajarannya memastikan semua proyek dieksekusi dengan cepat.

Kemudian, Jokowi juga meminta agar komitmen investasi yang disepakati G20 juga dipercepat.

“Jangan sampai komitmen investasinya sudah ada, itu tidak bisa terealisasi di lapangan,” katanya.

Sejumlah komitmen investasi tersebut, antara lain, pendanaan infrastruktur melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).

Pendanaan pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dipimpin oleh AS.

Selain itu, terdapat juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk MRT Jakarta serta kerja sama dengan Turki untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan Investasi lainnya.

“Saya melihat ini banyak sekali. Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus, misalnya yang Amerika Serikat siapa, yang UAE Persatuan Emirat Arab/PEA siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya, yang Cina siapa, sehingga semuanya bisa secara detail menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita di Bali,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan kegembiraannya atas keberhasilan Indonesia mengemban amanat presidensi G20 yang telah berhasil mengesahkan kesepakatan para pemimpin G20 yang tertuang di dalam G20 Bali Leaders’ Declaration.

(*/Editor: Abdul Hadi)

Abdul Hadi

Back to top button