Tersengat Listrik Saat Perbaiki Atap Salon, Kuli Bangunan Tewas di Cilegon
Nahas nasib kuli bangunan berinisial Hs (45), yang meninggal dunia karena tersengat arus listrik, saat bekerja memperbaiki atap salon kecantikan yang bocor.
Hs merupakan warga Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Sehari-hari dia berkerja sebagai kuli bangunan.
Pada Sabtu, 26 Desember 2020, sekitar pukul 15.00 wib, dia memperbaiki atap ruko yang bocor di Kecamatan Jombang.
“Pada saat korban sedang bekerja menambal coran dak yang bocor, berada diatas. Pada saat korban berdiri mengenai aliran listrik tegangan tinggi, seketika itu korban tersengat listrik,” kata Kapolsek Cilegon, Kompol Jajang Mulyaman, Minggu (27/12/2020).
Oleh pemilik ruko dan warga sekitar, Hs kemudian dibawa ke RSUD Cilegon, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Dari pengamatan fisik, Hs mengalami luka bakar disekitar kepala, akibat terkena sengatan listrik.
“Korban dibawa ke RSUD Cilegon namun tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia di perjalanan, dengan kondisi kepala mengalami luka bakar akibat tersengat listrik tegangan tinggi,” jelasnya.
Peristiwa tewasnya warga karena sengatan aliran listrik bukan pertama kali terjadi.
Alam Jagad, bocah berumur 7 tahun tewas setelah tersengat listrik di fasilitas umum di Perumahan Bumi Ciruas Permai, Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Senin (16/11/2020) (Baca: Bocah 7 Tahun Tewas Tersengat Listrik di Perumahan BCP Ciruas).
Diperoleh keterangan, sebelum musibah, korban yang baru masuk sekolah dasar hendak bermain bersama 3 temannya di taman yang berada tak jauh dari rumahnya. Bersamaan dengan itu, kondisi di lokasi juga sedang turun hujan.
Kemudian selang beberapa menit kemudian warga mendengar teriakan dari anak-anak dan segera mendatangi lokasi. Saat berada di lokasi, warga melihat korban sudah tercebur di selokan dalam posisi tubuh terlentang dengan posisi kepala terendam di dalam air solokan serta. Sedangkan bagian telapak kaki kanan menyentuh besi dari tiang listrik tersebut.
Pada saat korban akan dievakuasi, warga merasakan ada aliran listrik pada tubuh korban. Sehingga untuk memutuskan aliran listrik warga menggunakan bambu untuk mengangkat tubuh korban. Setelah berhasil mengangkat tubuh korban dari dalam selokan, warga membawa korban ke Puskesmas Ciruas untuk mendapatkan pertolongan medis, namun korban tidak dapat diselamatkan. (Yandhi Deslatama)