Internasional

Trump: Negara Hanya Mengaku 2 Jenis Kelamin: Wanita dan Pria

Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump pada Minggu (22/12/2024) berjanji akan mengesahkan kebijakan negara yang hanya mengakui dua jenis kelamin, wanita dan pria.

“Di bawah pemerintahan Trump, hal itu akan menjadi kebijakan resmi Pemerintah AS bahwa hanya ada dua jenis kelamin – pria dan wanita. Tidak terdengar terlalu rumit, bukan?” ujar Trump dalam konferensi Turning Point Action di Arizona, yang mendapat tepuk tangan meriah dari peserta konferensi seperti disiarkan LKBN Antara.

Sebelumnya, surat kabar Times, yang mengutip sumber militer, melaporkan bahwa Trump berencana mengeluarkan perintah yang akan menyebabkan pemecatan semua personel militer transgender, dan dapat mengakibatkan sekitar 15.000 orang berhenti dari ketentaraan.

Sementara itu, pengusaha AS Elon Musk, yang akan ditunjuk Trump sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), mendukung hukuman penjara seumur hidup bagi dokter yang melakukan operasi perubahan jenis kelamin kepada anak-anak.

Sebuah studi pada November yang dilakukan Associated Press menunjukkan bahwa separuh dari warga Amerika yakin bahwa dukungan terhadap hak transgender di AS sudah terlampau jauh.

Menurur catatan, sedikitnya di atas tujuh persen warga Amerika dewasa adalah lesbian, gay, biseksual, transgender atau mempertanyakan seksualitas mereka, yang dikenal juga sebagai LGBTQ.

Kelompok ini menggelar protes terhadap unggahan dari mantan Presiden Donald Trump di Twitter pada 2017, yang melarang kelompok transgender menjadi anggota militer.

Kurang dari sepekan setelah menjabat sebagai presiden, Joe Biden membatalkan larangan tersebut. “Personel transgender, jika memenuhi syarat dalam segala hal, bisa memberikan pengabdian kepada pemerintah mereka di militer Amerika Serikat,” kata Biden.

“Cukup melegakan memiliki sebuah pemerintahan yang memahami siapa kami dan menghargai kami sebagai warga negara Amerika,” ujar Sarah Kate Ellis, Presiden dan CEO dari Glaad, sebuah organisasi advokasi LGBTQ.

Juga dalam masa pemerintahannya kali ini, Presiden Joe Biden menandatangani UU Penghormatan untuk Pernikahan, yang memberikan hak dan tunjangan di tingkat federal bagi pasangan sesama jenis.

Ini adalah apa yang dia katakan pada komunitas LGBTQ dalam sebuah acara di Gedung Putih.

Donald Trump adalah presiden pertama yang menunjuk seorang pejabat kabinet yang secara terbuka menyatakan gay, namun dia secara keseluruhan mengambil sikap yang lebih konservatif. Dia sebelumnya mengatakan, “Tuhan menciptakan dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan”.

Trump mengatakan, kelompok LGBTQ mengubah-ubah kata ganti terkait dengan jenis kelamin. “Ada apa dengan kata-kata ganti itu? Jika Anda benar-benar mempelajarinya dan memperhatikan itu, ini tidak benar. Ini tidak benar. Saya akan melindungi apa yang digariskan Tuhan,” papar Trump.

Ini adalah narasi yang didukung oleh para pemilihnya. (Dari berbagai sumber)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button