Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy melapor ke Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Maruf Amin yang meninjau SMAN 19 Kabupaten Tangerang , selama sepekan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Banten dinilai aman tanpa peambahan mencolok kasus Covid 19.
Wapres RI bersama rombongan yang terdiri dari isteri Wapres Wury Maruf Amin, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganin Warsit.
Wagub Banten didampingi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Kepala Dindikbud Banten Tabrani.
“Tadi kami melaporkan PTM yang sudah mulai dilakukan sejak satu pekan ini Alhamdulillah di Banten aman tanpa penularan (Covid-19),” kata Andika usai peninjauan.
Kata Andika, Wapres tetap berpesan agar pelaksanaan PTM sesuai ketentuan yang diberikan Kemendikbudristek seperti penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat dan PTM dilakukan secara terbatas dan bertahap.
Wapres juga menginstruksikan agar PTM segera dilaksanakan di daerah yang berstatus zona hijau dan kuning penyebaran Covid-19. Sementara pemerintah daerah diminta proaktif melakukan vaksinasi Covid 19 kepada murid dan guru.
“Pesan Pak Wapres tadi bisa dengan cara jemput bola atau juga memasifkan pelaksanaan vaksinasinya,” imbuhnya.
Dijelaskan Andika, perintah Wapres agar PTM segera digelar di semua zona penyebaran Covid-19, kecuali Zona Orange dan Zona Merah tersebut karena telah banyak terjadinya learning loss pada murid-murid sekolah di Indonesia akibat pembelajaran online yang dilakukan hampir selama dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.
“Tadi saja ada murid yang cerita kalau dia sudah hampir lupa mengenai kegiatan bersekolah, karena terakhir dia sekolah masih SMP dan tiba-tiba sekarang dia sudah SMA,” kata Andika.
Andika juga mengungkapkan, jumlah murid di Banten yang sudah divaksin mencapai 57 persen. Sedangkan vaksinasi guru sudah 100 persen.
Setelah meninjau PTM terbatas di SMAN 19 Kabupaten Tangerang, Wapres beserta rombongan bergerak ke Ponpes An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis kedua kepada para santri, pengajar, dan masyarakat sekitar pesantren.
Sebelumnya Wapres menyebutkan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang selama ini secara daring atau online dinilai tidaklah optimal. Bahkan ada potensi para murid tidak belajar sama sekali jika ada kendala internet.
“Menurut informasi yang kita peroleh memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya blank atau tidak tertangkap, lemah. Kan mereka sebenarnya tidak belajar, bukan lagi belajar daring tapi tidak belajar,” ujarnya. (Rilis Biro Adpim Banten / Editor: IN Rosyadi)