Internasional

14 Staf PBB Tewas Akibat Perang Israel – Hamas

Lebih dari satu juta orang telah mengungsi di Jalur Gaza menjelang invasi Israel yang hendak menumbangkan kepemimpinan Hamas menyusul serangan yang dilakukan oleh militant tersebut ke wilayah Israel.

Kelompok bantuan telah memperingatkan serangan darat Israel akan mempercepat terciptanya krisis kemanusiaan.

Lebih lanjut, pasukan Israel juga mengambil posisi di sepanjang perbatasan dengan Gaza dan melakukan latihan yang menurut Israel menjadi kampanye luas guna membongkar kelompok Hamas.

Juliette Touma, Direktur komunikasi Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam briefing virtual mengatakan tidak ada bantuan yang datang dan pasokan mulai habis.

Touma pun mengatakan jumlah staf PBB yang telah tewas capai 14 orang, tetapi kemungkinan angka sebenarnya lebih tinggi.

““Mereka mengatakan mereka tidak bisa menjamin keselamatan anak-anak mereka, bahwa mereka akan baik-baik saja padahal tidak demikian halnya. Kami merasakan tingkat keputusasaan dan frustrasi dan keletihan di kalangan staf kami, yang meningkat dari jam ke jam,” ujar Touma.

Dikatakan Touma, UNRWA menyerukan agar blockade ini dihentikan, sehingga organisasi seperti UNRWA dan badan – badan PBB lain serta badan kemanusiaan bisa membawa pasokan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza.

Serangan udara dahsyat, ujar Touma, selama seminggu telah menghancurkan daerah – daerah tempat tinggal tetapi tak berhasil mencegah tembakan roket militant ke dalam wilayah Israel.

Perang yang dimulai pada 7 Oktober telah menjadi yang paling mematikan dari lima perang yang berlangsung antara pihak Hamas dan Israel. Lebih dari 4.000 orang telah tewas dalam perang kali ini.

Lebih dari satu juta orang telah mengungsi di Jalur Gaza menjelang invasi Israel yang hendak menumbangkan kepemimpinan Hamas menyusul serangan yang dilakukan oleh militant tersebut ke wilayah Israel.

Kelompok bantuan telah memperingatkan serangan darat Israel akan mempercepat terciptanya krisis kemanusiaan.

Lebih lanjut, pasukan Israel juga mengambil posisi di sepanjang perbatasan dengan Gaza dan melakukan latihan yang menurut Israel menjadi kampanye luas guna membongkar kelompok Hamas.

Juliette Touma, Direktur komunikasi Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam briefing virtual mengatakan tidak ada bantuan yang datang dan pasokan mulai habis.

Touma pun mengatakan jumlah staf PBB yang telah tewas capai 14 orang, tetapi kemungkinan angka sebenarnya lebih tinggi.

““Mereka mengatakan mereka tidak bisa menjamin keselamatan anak-anak mereka, bahwa mereka akan baik-baik saja padahal tidak demikian halnya. Kami merasakan tingkat keputusasaan dan frustrasi dan keletihan di kalangan staf kami, yang meningkat dari jam ke jam,” ujar Touma.

Dikatakan Touma, UNRWA menyerukan agar blockade ini dihentikan, sehingga organisasi seperti UNRWA dan badan – badan PBB lain serta badan kemanusiaan bisa membawa pasokan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza.

Serangan udara dahsyat, ujar Touma, selama seminggu telah menghancurkan daerah – daerah tempat tinggal tetapi tak berhasil mencegah tembakan roket militant ke dalam wilayah Israel.

Perang yang dimulai pada 7 Oktober telah menjadi yang paling mematikan dari lima perang yang berlangsung antara pihak Hamas dan Israel. Lebih dari 4.000 orang telah tewas dalam perang kali ini.

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button