Panen Kakap Merah, Pendapatan Nelayan Lebak Meningkat
Memasuki November-Desember 2017, nelayan di pantai selatan Banten, tepatnya Kabupaten Lebak mulai panen menangkap ikan kakap merah. Ikan jenis ini harganya jauh lebih tinggi dibandingkan ikan jenis lainnya.
Mansyur, nelayan di tempat pelelangan ikan (TPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak mengatakan, bulan November hingga Januari-Maret merupakan musim penangkapan ikan kakap merah. “Lumayan hari ini dapat kakap merah 16 kilogram, padahal kalau hari biasa hanya dapat 2 kilogram,” katamya.
Musim ikan kakap merah tentunya membuat pendapatan nelayan tradisional mengalami kenaikan karena sekali melaut mereka mendapat 15 sampai 20 kilogram. “Kami sekarang pulang ke rumah bisa membawa uang mencapai Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per hari,” katanya pula.
Menurut dia, kualitas ikan kakap merah pantai selatan Lebak relatif bagus karena memiliki daging tebal, bahkan beratnya bisa mencapai empat kilogram per ekor. Karena itu, ikan kakap merah diburu konsumen dari luar daerah, seperti Sukabumi, Bogor, Jakarta hingga Bandung.
Populasi ikan kakap merah asal pantai selatan Lebak biasanya mengalami kenaikan setahun sekali serta terjadi setiap menjelang akhir tahun. Saat ini, harga ikan kakap merah yang masuk kategori super Rp80.000/kg. “Kami berharap musim panen ikan kakap merah bisa memperbaiki rumah yang kondisinya sudah lapuk,” katanya lagi.
Asep (50), seorang nelayan TPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengaku dirinya selama sepekan terakhir mendapatkan tangkapan ikan kakap merah meningkat hingga 20 kilogram. Tangkapan sebanyak itu kalau di pelelangan ikan dapat mencapai Rp1,2 juta.
Kepala TPI Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan sebagian besar nelayan tradisional menggunakan perahu kincang dengan bobot 3 grosstone (GT) . “Kami mendorong nelayan tradisional dapat meningkatkan produksi tangkapan ikan kakap merah karena permintaan pasar cenderung meningkat,” katanya lagi. (IN Rosyadi)