Bak Kiamat, Dugaan Penyebab Kebakaran di Los Angeles
Sejumlah wilayah Los Angeles, Amerika Serikat dilahap Si Jago Merah. Bahkan, kebakaran ini tidak kunjung padam hingga korban tewas pun kian menambah.
Tim pemeriksa medis Los Angeles telah mencatat sekitar 24 orang dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (11/1/2025).
Selain itu, Si Jago Merah pun dengan amukkannya mampu menghancurkan sekitar 9.000 bangunan.
Meski belum ada laporan secara resmi yang menjadi penyebab kebakaran dahsyat itu terjadi.
Sejumlah pakar menduga Si Jago Merah mampu melahap sejumlah wilayah di Los Angeles menjadi catatan buruk bagi pemerintah setempat.
Dugaan tersebut salah satunya adanya Angin Santa Ana yang memperburuk kebakaran di wilayah tersebut.
Peristiwa ini dalam waktu singkat dengan kombinasi cuaca yang cukup kering dan juga hembusanb angin topan yang mencapai sekitar 160 km/jam.
Angin gurun kering atau dikenal dengan Angin Santa Ana terbuat saat area dengan tekanan tinggi terbentuk di atas Great Basin.
Tepatnya berada di bagian pedalaman Amerika barat daya menuju California hingga turun lewat pegunungan Sierra dan kian mengering.
Bukan hanya itu, kelembapan yang rendah dari angin gurun kering ini menyebabkan vegetasi mengering dan lebih rentan terhadap kebakaran.
Percikan api secuil apapun bisa meningkat jadi kobaran Si Jago Merah yang berskala besar.
Selain Angin Santa Ana, Tim pemadam kebakaran setempat menyebut kesulitan menaklukan Si Jago Merah lantaran air yang tak memadai.
Waduh besar di Palisades yang menampung sekitar 117 juta galon, Santa Ynez telah tutup pada Februari 2024 lalu, sebelum kebakaran ini terjadi.
Tidak hanya itu saja, di daerah Palisades terdapat banyak hidran yang mengering, hal inilah yang menyulitkan tim pemadam kesulitan menaklukan Si Jago Merah.
Ketika Si Jago Merah mengamuk, salah satu petugas pemadam kebakaran mengaku kehilangan besar tekanan hidran ketika hendak mengisi ulang air di kendaraan.
Editor: Abdul Hadi