Lingkungan

DLH Tangerang Jajaki Kerjasama Perusahan Butuh RDF Pengganti Batu Bara

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang melakukan penjajakan kerja sama dengan beberapa perusahaan yang membutuhkan Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar pengganti batu bara.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengolahan Sampah DLH Kota Tangerang, Iwan di Tangerang, Kamis (31/7/2025), mengatakan sudah ada beberapa pihak yang melirik untuk melakukan kerja sama terkait kebutuhan RDF.

“Kita sedang perluas perusahaan yang nantinya menerima hasil RDF dari TPA Rawa Kucing. Saat ini prosesnya masih penjajakan,” katanya.

Iwan mengatakan saat ini di TPA Rawa Kucing ada tiga unit mesin pengolahan untuk memproduksi RDF. Satu mesin RDF bisa menghasilkan 20 ton dalam sehari.

Pemerintah Kota Tangerang, katanya, telah menjalin kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) terkait pengiriman RDF sebagai sumber energi alternatif pengganti batu bara dalam proses produksi semen.

Sejak mulai dioperasikan pada awal 2025 hingga Juli telah mampu memenuhi permintaan dari PT. SBI sebanyak 510 ton RDF dan saat ini sudah tersedia 100 ton lebih

“Dari awal pertama kerja sama dengan PT SBI tidak ada komplain dan kami saat ini sedang menunggu armada untuk pengangkutan,” ujarnya.

Meski demikian masyarakat diimbau untuk dapat memilah sampah dari rumah untuk percepatan proses pengolahan, karena melalui mesin pengolahan, tidak hanya mampu menghasilkan RDF melainkan hasilkan sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk kompos.

“Karena pemanfaatan RDF sebagai sumber energi alternatif tidak hanya berdampak pada pengurangan volume sampah, tetapi juga berkontribusi dalam menekan emisi gas rumah kaca dan mendukung ekonomi sirkular,” kata dia.

RDF adalah bahan bakar alternatif yang diproses dari limbah padat perkotaan yang telah melalui proses pemilahan dan pengolahan. Berdasarkan evaluasi awal, kualitas RDF yang dihasilkan dinilai baik dan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan SBI untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif di pabrik semen mereka.

Kepala DLH Kota Tangerang, Wawan Fauzi menjelaskan RDF yang dikirim ke industri dijual satu ton senilai Rp300 ribu, namun fokus utama adalah pada pengurangan volume sampah dan keberlanjutan pemanfaatannya sebagai energi alternatif.

“Nilai ekonomis memang ada, namun yang lebih penting adalah keberlangsungan kerja sama ini sebagai bagian dari solusi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Harapannya, PT SBI terus menjadi mitra strategis Kota Tangerang dalam pemanfaatan RDF,” kata dia. (Pewarta : Achmad Irfan – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button