Selain Gempa Bayah, Banten Hadapi Erupsi Gunung Anak Krakatau
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitongan meminta masyarakat, terutama wisatawan dan nelayan tidak mendekati gunung tersebut dalam radius 2 Km.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi ±50 detik, tidak terdengar suara dentuman,” katanya.
Pada pukul 10.25 WIB, tinggi kolom abu teramati 800 m di atas puncak (957 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi ±49 detik, tidak terdengar suara dentuman,” katanya.
Kemudian pada pukul 17.09 WIB, ketinggian kolom abu teramati 1.000 m di atas puncak (1.157 m di atas permukaan laut).
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ± 2 menit 49 detik, tidak terdengar suara dentuman,” katanya.
Menurutnya, aktivitas gunung berapi di Indonesia terbagi menjadi 4 status atau level sebagai dasar peringatan dini bencana gunung api, yaitu Level I (normal), level II (Waspada), level III (Siaga) dan level IV (Awas).
Lokasi gempa pada 7.48 LS d dan 10.92 BT.
Kepala Desa Bayah Timur, Rafik Ahmad Taufik membenarkan guncangan gempa.