LingkunganSosial

Kusmayadi: 178 Bangunan Rusak Ringan dan Sedang Akibat Gempa di Sumur

Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Kusmayadi mengatakan, bangunan yang rusak akibat gempa 7,4 skala richter (SR) di Sumur sebanyak 178 bangunan. Dari laporan sementara itu, kerusakan bangunan berupa kerusakan ringan dan sedang, tidak ada laporan kerusakan berat.

“Ini data sementara yang BPBD Banten himpun hingga pukul 12.26 WIB, tanggal 3 Agustus 2019. Dalam catatan kami sementara ini tidak ada kerusakan berat dari bangunan yang terdampak,” kata Kusmayadi, Plt BPBD Banten kepada MediaBanten.Com, Sabtu (3/9/2019).

Dari jumlah itu, bangunan rusak terbanyak berada di Kecamatan Mandalawangi yang mencapai 51 bangunan. Kerusakan bangunan di Kecamatan Mandalawangi terdiri dari 41 rumah, 4 gedung MI, tiga masjid dan satu pondok pesantren. Kerusakan itu digolongkan pada kerusakan ringan dan sedang.

Kusmayadi mengatakan, pada saat gempa, sebagian besar wilayah di Banten Selatan melakukan pengungsian ke tempat yang lebih tinggi, terutama wilayah di daerah Sumur, Panimbang, Labuan dan sebagian Lebak. Kesigapan mereka atas gempa itu berdasarkan pengalaman tsunami Selat Sunda pada tanggal 22 Desember 2018.

Baca:

Kembali Ke Rumah

“Pada pagi ini, sebagian besar para pengungsi itu sudah kembali ke rumah masing-masing, meski masih ada yang berjaga-jaga dan tetap tinggal di rumah saudara atau kerabatnya. Tetapi secara keseluruhan, situasi di sana aman dan terkendali,” katanya.

Plt BPBD Banten itu mengakui, para petugas tengah melakukan pendataan dan pemberian bantuan. Bantuan itu berupa sandang dan pangan yang dilakukan oleh BPBD Banten, BPBD Kabupaten Lebak dan Pandeglang serta logistik yang berasal dari Kementrian Sosial RI.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini potensi tsunami paska gempa 7,4 Skala Richter (SR) di Sumur, Kabupaten Pandeglang telah berakhir. Pernyataan itu dituangkan dalam twit dalam akun @infoBMKG pada pukul 21.40, Jumat (2/8/2019).

Guncangan gempa itu membuat panik warga mulai dari Pandeglang, Labuan, Serang, Jakarta hingga ke Jawa Barat. Pada malam itu, warga mengungsi dan laporan tentang kerusakan rumah, bangunan ibadah dan bangunan lainnya mulai diterima MediaBanten.Com, Sabtu (3/8/2019). Laporan itu baru secara partial atau sepotong-sepotong.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 2 orang tewas akibat gempa yang terjadi di Banten. Selain itu, BNPB juga menyebut ada 200 bangunan yang rusak akibat gempa.

“Kerusakan yang ditimbulkan, kita monitor jam ke jam mengalami peningkatan. Hari ini jumlah terdapat mencapai 200 bangunan, baik rusak berat, ringan dan sedang. Sejauh ini 2 orang meninggal dunia,” kata Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu (3/7/2019). (IN Rosyadi)

Iman NR

Back to top button