Gara-gara “pamer” pendapatan MS Glow atau Rp600 miliar per bulan atau Rp7,2 trilun per tahun, muncul berbagai reaksi dari nitizen. Di antarnya, Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi dan Strategis.
“Wow gurih nih @DitjenPajakRI. Setahun omzet Rp 7,2 triliun. Berarti, memungut PPN 10% Rp 720 miliar,” kata Prastowo di akun Twitter @prastow, Kamis (24/3/2022).
Praswoto dalam cuitan Twitter mencolek Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Katanya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang bisa didapat dari penjualan sang Crazy Rich Malang tersebut bisa mencapai miliaran rupiah dalam setahun.
“Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT Pph. Semoga banyak yang pamer kayak gini nih …” ujarnya.
Cuitan nynyir terhadap pengakuan pemilik MS Glow. “Keren ms glow nih, gaji Messi aja ga nyampe segitu per bulan. Keren ngibul maksudnya wkwk,” tulis salah seorang warganet.
Sebelumnya, pasangan Gilang Widya Pramana dan Shandy Purnamasari juga sempat heboh setelah mengakui tentang kepemilikan jet pribadi.
Sempat mengaku beli jet pribadi di usia 31 tahun, kini mereka mengaku pemakaian jet pribadi hanyalah kontrak semata.
Gilang dan Shandy mengungkap soal kepemilikan jet pribadi yang pernah ia pamerkan satu tahun lalu.
Pada postingan @shandypurnamasari, 22 Januari 2021 lalu, Shandy mengaku bisa punya private jet di usia 31 tahun.
Pria yang memiliki julukan Crazy Rich Malang itu mengatakan bahwa omzet MS Glow mencapai Rp600 miliar setiap bulannya untuk menepis kabar pendapatan usahanya yang katanya tidak sesuai dengan pengeluaran sehingga dicurigai terlibat money laundry.
Menurutnya, MS Glow masuk dalam kategori skincare lokal yang penjualannya paling tinggi di Tanah Air. Penjualan tertinggi diketahui melalui Shopee dan Tokopedia.
Dua juta kalikan harga produk yang mulai dari Rp50 – Rp150 ribu, paket Rp 300 ribu,” bukanya
“Anggap aja 300 ribu kali dua juta itu 600 miliar per bulan, tapi itu dengan asumsi paket,” kata Juragan 99.
Menurutnya, penjualan ini merupakan yang tertinggi di marketplace. Hal itu katanya didorong oleh strategi marketing serta produk yang berkualitas dan memiliki value.
“Kita bukan produk yang sama. Kita selalu ada ingredients atau formula yang baru yang sudah dipatenkan yang tidak mungkin dipakai sama kompetitor,” tandasnya. (Dari berbagai sumber / Editor: Iman NR)
