Ekonomi

APBD Tangerang Selatan Anjlok Dari Rp4 Triliun Jadi Rp3,4 Triliun

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang Selatan anjlok. Pada APBD Perubahan tercatat hanya Rp3,4 triliun. Ini berkurang dari jumlah APBD murni yang mencapai Rp4 triliun. Berarti turun sekitar Rp600 miliar.

Anjlok pendapatan bagi Pemkot Tangerang Selatan itu disebabkan dampak pandemi Covid 19. Banyak target retribusi dan pajak yang tidak bisa dicapai. Efek lanjutanya banyak program dan kegiatan yang harus disesuaikan.

“Kami hanya menyesuaikan saja bahkan justru berkurang,” ungkap Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tangsel, Warman Syanudin, Kamis (10/9/2020).

Menurutnya, hal ini disesuaikan dengan refocusing atau penundaan dan pembatalan kegiatan yang tidak prioritas.

Baca:

“Semua OPD menyesuaikan. Artinya, yang kemarin dari refocusing covid sekarang ditetapkan manjadi Perda, karena kemarin baru Perwal,” tutur Warman.

Hal ini, kata dia sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Keputusan Menteri Keuangan dan Peraturan Presiden (Perpres) dalam penanganan covid-19.

“Karena APBD perubahan bukan berarti ada penambahan tapi penyesuaian. Dan untuk fokusnya masih ke Covid dengan tiga kriteria, yakni penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial,” beber Warman.

Anggota Komisi 3 DPRD Tangsel, Tarmizi mengatakan, pengurangan anggaran tersebut sangat logis akibat kondisi pandemik. “Karena pendapatan daerah turun jauh dari semula dianggarkan Rp2 Triliun menjadi Rp1,4 Triliun. Detailnya masih proses pembahasan,” ucapnya.

Sementara penambahan anggaran pada APBD Perubahan terdapat pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Tangsel senilai Rp2 Miliar. “Nilai tersebut untuk persiapan pembelian lahan untuk sekolah terpadu. Untuk Dinas Pekerjaan Umum tidak ada tambahan,” pungkas Tarmizi. (Rivai Ikhfa)

Iman NR

Back to top button