InternetSosial

Arif Kritik Keras Soal Blank Spot Internet bagi Kawasan Baduy

Ketua Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif Kirdiat mengkritik keras kebijakan membuat kawasan Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak menjadi kawasan blank spot internet atau tidak bisa dijangkau jaringan internet.

“Kebijakan ini tidak berdasarkan kajian ilmiah dan tidak memahami apa yang dikeluhkan para warga dan tetua Baduy Dalam,” kata Muhammad Arief Kirdiat yang dihubungi MediaBanten.Com, Sabtu (7/10/2023).

Arif yang intensif berkomunikasi dan melakukan pemberdayaan di suku yang mengasingkan diri ini mengatakan, warga dan tetua Baduy Dalam sesungguhnya hanya menginginkan kawasan Baduy Dalam tidak terekspos ke luar melalu media digital, terutama internet.

“Terakhir, kasusnya adalah seorang pengunjung live streaming di perbatasan Baduy Dalam dan Baduy Luar dan kondisi Baduy Dalam terekspose ke luar,” kata Arif.

Katanya, Kawasan Baduy Dalam hanya 300 hektar dari 5.500 hektar Kawasan Baduy yang ditetapkan sebagai tanah hak ulayat.

“Pahami dulu, wilayah Baduy Dalam itu yang tidak ingin terekspose ke luar, bukan menjadikan kawasan itu blank spot,” katanya.

Kata Arif, di luar kawasan Baduy Dalam, internet sangat dibutuhkan untuk warga Baduy Luar yang mencapai 80 persen untuk komunikasi, kegiatan ekonomi, pendidikan (sekolah), Puskesmas (kesehatan) dan pelayanan publik yang bisa diakses.

Dia mengingatkan, Kawasan Baduy dilayani tiga tower komunikas yang berada di Bojongmanik,Cijahe dan Hariang. Ketiga tower itu melayani setidaknya 5-6 kecamatan, bukan hanya Kawasan Baduy.

Ketiga tower itu setidaknya menjangkau lima kecamatan yang terdiri dari Kecamawan Leuwidamar, Muncang, Gunung Kencana, Cileles dan Cirinten.

“Jadi bagaimana teknis menjadikan kawasan itu blank spot, tolong dijelaskan. Jangan-jangan semua dimatikan, ya sudah dipastikan semua akan terdampak. Begini kalau kebijakan tanpa kajian mendalam,” katanya.

Pernyataan Kominfo Lebak

Soal kawasan Baduy dijadikan kawasan blank spot dikemukakan Kadis Kominfo Kabupaten Lebak, Anik Sakinah seperti yang dilansir di berbagai media siber.

“Sudah dilakukan pengendalian sinyalnya untuk area Baduy Dalam sudah di off kan (sinyal internet),” kata Kadis Kominfo Lebak, Anik Sakinah kepada wartawan ditemui di Rangkasbitung, Sabtu (7/10/2023)

Anik tidak bisa rinci sejak kapan sinyal internet di Baduy Dalam resmi diputus. Pemutusan sinyal internet dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Usman Kansong membenarkan bahwa sinyal internet di Baduy Dalam sudah diputus. Pemutusan sinyal internet dilakukan pertengahan bulan September.

“Pembatasan atau penghilangan sinyal hanya diperlukan untuk Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Upaya pembatasan atau penghilangan sinyal tersebut telah diselesaikan oleh IOH pada pertengahan bulan September 2023,” ujar Usman, dilansir TravelDetik.Com, Sabtu (7/10/2023)/

Jaro Saidjah

Kadis Kominfo Kabupaten Lebak, Anik Sakinah mengatakan, kawasan Baduy Dalam menjadi blank spot itu atas permintaan Kepala Desa Kanekes atau Jaro Saidjah kepada Pemkab Lebak.

Termasuk permintaan membatasi atau menutup aplikasi yang berisi konten negatif yang bisa mempengaruhi moral dan akhlak generasi muda Baduy.

“Baduy Dalam nggak boleh seperti itu, tidak sebebas kayak daerah lain. Kekhawatiran para kokolot kalau sinyal masih ada, ada saja yang ngumpet-ngumpet main handphone,” kata Kepala Desa Kanekes Saidjah, dilansir DetikNews.Com, (8/6/2023).

Minta Baduy Dalam saja yang tidak ada internet,” sambungnya. (Rosyadi)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button