Ekonomi

Banten Waspadai Kenaikan Harga Komoditi Akhir Tahun 2023

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Banten, Virgojanti mengatakan Pemerintah Provinsi Banten waspadai terhadap kenaikan harga komoditi di akhir tahun 2023, terutama harga beras yang fluktuatif.

“Inflasi di Provinsi Banten untuk saat ini masih terkendali, berdasarkan data BPS Inflasi Provinsi Banten diOktober tercatat Year on Year (y-o-y) sebesar 2,35 persen,” ungkap Virgojanti, Pj Sekda Banten dalam rilis Biro Adpim Pemprov Banten yang diterima MediaBanten.Com, Selasa (14/11/2023).

Virgojanti menyampaikan, harga komoditi yang menjadi perhatian dalam pengendalian inflasi di antaranya komoditi beras.

Katanya, minggu ini beras medium seharga Rp12.500/Kg. Dan harga tertinggi berada di Kabupaten Tangerang mencapai Rp13.500/Kg. Sedangkan untuk yang terendah berada di Kabupaten Pandeglang seharga Rp11.000/Kg.

Namun Pj Sekda mengkalaim, harga beras di Banten masih berada di bawah harga rata-rata beras secara nasional yang mencapai Rp13.695/Kg.

“Dan kondisi produksi beras di Indonesia dan Banten memang sedang mengalami masalah sebagai dampak El Nino,” ujarnya.

Selain komoditi beras, Virgojanti menyampaikan pihaknya juga berkonsentrasi terhadap sejumlah komoditi lainnya dalam mengendalikan inflasi. Di antaranya minyak goreng, gula, cabai merah dan rawit, bawang merah, telur ayam ras dan daging ayam ras.

“Secara umum harga masih terjangkau. Bahkan ada harga komoditas yang turun seperti telur ayam ras, bawang merah, minyak goreng,” jelasnya.

Virgojanti menuturkan, dalam mengantisipasi kenaikan harga sejumlah komoditas saat menghadapi Natal dan Tahun Baru 2024 serta hari-hari besar keagamaan, pihaknya melalui TPID telah melakukan beberapa langkah.

Di antaranya, pemantauan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di tingkat distributor serta melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional.

“Selanjutnya kita juga berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak eksternal yang tergabung dalam Tim Satgas Pangan, serta melakukan aksi pasar murah berkolaborasi dengan TPID Kabupaten/ Kota,” ungkapnya.

Pemprov Banten melakukan kerjasama dengan sejumlah daerah-daerah penghasil komoditi pangan, guna menjamin pasokan tetap tersedia.

“Dan apabila ada hal-hal yang krusial terkait dengan distribusi pasokan, Pemprov Banten akan menggunakan anggaran BTT,” ujarnya. (Siaran Pers Biro Adpim Pemprov Banten)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button