BPBD Lebak Siagakan Peralatan Hadapi Cuaca Buruk
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten menyiagakan peralatan evakuasi guna menghadapi dampak cuaca buruk di daerah itu yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir atau kilat.
“Kesiagaan peralatan evakuasi itu guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa,”kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agust Riza Faesal di Lebak, Sabtu (24/6/2023).
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sepekan ke depan diprakirakan cuaca buruk melanda wilayah Banten, termasuk Kabupaten Lebak.
Bahkan, beberapa hari terakhir wilayah Kabupaten Lebak pada sore hingga malam hari dilanda hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai petir serta angin kencang.
BPBD Lebak menyiagakan peralatan evakuasi guna menghadapi dampak cuaca buruk tersebut, agar tidak menyebabkan korban jiwa atau kerusakan material cukup besar.
“Kami mengutamakan kesiagaan peralatan evakuasi agar tidak menimbulkan korban jiwa,” kata dia.
Ia menjelaskan peralatan evakuasi itu dalam kondisi baik dan bisa dioperasikan karena setiap pekan dilakukan perawatan.
Ia menjelaskan peralatan evakuasi penting untuk membantu pertolongan masyarakat yang terdampak bencana alam.
Peralatan evakuasi itu, antara lain kendaraan operasional roda dua dan roda empat, perahu karet, perahu motor tempel, pelampung, tenda pengungsian, tenda dapur umum, gergaji mesin, pompa penyedot air, dan tambang.
Ia mengatakan petugas kebencanaan dan relawan dapat mengoperasikan peralatan tersebut untuk membantu masyarakat jika terdapat bencana alam, seperti banjir, kebakaran, longsor,angin puting beliung, dan rob.
Selain itu, BPBD Lebak bersinergi dengan lembaga lain yang memiliki peralatan evakuasi, seperti Kantor SAR Banten, Polri, TNI, dan relawan Tagana.
“Kami tentu bergerak cepat untuk penggunaan peralatan evakuasi itu jika menerima laporan adanya bencana alam,” katanya.
BPBD Lebak juga menyiapkan stok logistik berupa bahan pangan untuk korban bencana, berupa beras, lauk-pauk, makanan siap saji, minuman mineral kemasan dan obat-obatan yang cukup selama enam bulan.
Ia menjelaskan persediaan logistik cukup penting agar korban bencana alam tidak mengalami kerawanan pangan atau kelaparan.
“Kami bergerak cepat mendistribusikan logistik kepada masyarakat jika terjadi bencana alam itu,” katanya.
Kabupaten Lebak yang meliputi 28 kecamatan, yang sebagian besar masuk kategori langganan bencana alam, karena lokasi alam pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.
Di samping itu, Kabupaten Lebak daerah kawasan hulu di Provinsi Banten.
“Kami minta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca buruk itu,” katanya.
Seorang warga Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Ujang, mengaku warga setempat mematuhi peringatan BPBD untuk mengurangi risiko kebencanaan.
Bencana alam di wilayah setempat pada awal 2020 berupa banjir bandang yang mengakibatkan longsoran hingga jatuh korban jiwa, katanya, jangan terulang kembali.
“Kami tentu menghadapi cuaca buruk selalu waspada dan jika intensitas curah hujan tinggi lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)
Editor Iman NR
*) Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.