EdukasiHeadline

Disparpora Kota Serang Bantah Soal Sepinya Pameran Pendidikan dan Buku

Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang, Drajat membantah soal sepinya Pameran Pendidikan dan Buku disebabkan tumpang tindihnya izin dari Disparpora.

“Kami malah sempat bertanya, apa pameran itu jadi atau tidak. Sebab hingga saat-saat terakhir tidak ada surat permohonan izin penggunaan yang datang ke Disparpora. Kami tunggu-tunggu belum datang juga itu surat, sementara permohonan soal Lomba Burung itu sudah masuk dulu. Jadi izinnya untuk lomba. Hanya, Dindikbud belum memberikan kepastian karena terkait angggaran. Itu kan soal mereka, bukan kita,” kata Drajat, Kabid Olahraga Dispora Kota Serang yang dihubungi MediaBanten.Com,Kamis (13/12/2018).

Drajat juga membantah perhelatan Lomba Burung itu menutup areal di Gedung Gelanggang Remaja (GGR) Stadion Maulana Yusuf Ciceri. “Lomba burung  itu hanya menggunakan setengah areal, tidak menutup. Truk atau mobil-mobil bisa masuk, tidak masalah,” katanya.

Dia membenarkan, lomba burung itu melampui waktu dari yang ditetapkan. Hal ini disebabkan peserta dan panitia harus membereskan burung-burung dan peralatan yang digunakan dalam lomba. Perapihan di lokasi itumembutuhkan waktu. “Tetapi prinsipnya tidak mengganggu untuk pergerakan mobil dan peralatan pameran. Enggak benar itu,” katanya.

“Kalau soal sepi, ya kami saja tidak diundang untuk mengisi dan menghadiri acara pameran tersebut. Tanya sama dinas lain, ada enggak undangannya,”ujar Drajat.

Baca: PameranSepi, Kadindikbud Kota Serang Salahkan Dispora

Sebagian murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) dikerahkan untuk meramaikan Pameran Pendidikan dan Buku Tergesar di Kota Serang. Foto: Adityawarman

Sementara itu,pengamatan MediaBanten.Com di lokasi, terjadi pengerahan murid-murid sekolah dasar (SD) di Kota Serang. Pengerahan murid-murid itu menggunakan mobil angkutan kota (Angkot) warna merah yang jurusan Walantaka, angkot warna biru dan angkot warna merah bergaris kuning dan merah bergaris putih.

Para murid SD yang meninggalkan kegiatan belajar mengajar itu digiring untuk melihat stand-stand yang berada di dalam gedung. Para murid juga diminta menggambar, memadati panggung dan bernyanyi. Namun stand-stand di luar yang jumlah lebih 20 stand tetap kosong, tanpa ada yang menggunakan untuk pameran.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Akhmad Zubaidillah menyalahkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Disparpora) setempat yang menjadi penyebab sepinya Pameran Pendidikan dan Buku di Gedung Gelanggang Remaja di Stadion Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang.

“Sampai hari H pelaksanaan pameran pendidikan dan buku itu masih ada acara lomba burung. Banyak peserta pameran dari Jakarta, terutama para penerbit yang sudah datang ke lokasi dengan membawa truk, ternyata tidak bisa masuk karena ada lomba itu. Akhirnya mereka balik lagi dan tidak mengisi stand, jadi banyak yang kosong,” kata Akhmad Zubaidillah,Kadis Dindikbud Kota Serang kepada MediaBanten.Com, Rabu(12/12/2018).

Kadis Dindikbud Kota Serang justru mempertanyakan kebijakan Dispora Kota Serang memberikan izin pameran. “Lah, kalau belum selesai, kita (Dindikbud) jangan disuruh masuk ke GGR. Kita sudahmengajukan jauh-jauh hari. Bilang itu masih dipakai untuk lomba burung, pameran bisa dipindah ke hari lain. Itu sampai malam, sampai jam satu,sehingga peserta dari Jakarta pada pulang lagi,” katanya.

Dia membenarkan, biaya pameran itu dari APBD Kota Serang tahun 2018 dengan nilai sekitar Rp100 juta dan pelaksananya pihak ketiga. Stand pameran digratiskan, tidak dipungut biaya sepeser pun untuk memfasilitasi kegiatan literasi menuju kota beradaya dan berbudaya. Pesertanya adalah komunitas literasi, lembaga pendidikan, penerbit buku dansejenisnya. (Adityawarman)

Iman NR

Back to top button