FIFA komitmen akan membantu semua kebutuhan PSSI dalam pengembangan sepak bola wanita di Indonesia yang saat ini terus berkembang.
Hal itu dikatakan oleh satu satu perwakilan dari FIFA Simon Toselli (FIFA Women’s Football Expert) yang mendatangi PSSI, Senin (13/3).
Simon menjelaskan mengenai delapan program penting yang FIFA bawa untuk bantu negara anggotanya dalam mengembangkan sepak bola wanita.
Delapan program tersebut adalah membantu meningkatkan sepak bola wanita, pengembangan kompetisi, kampanye sepak bola wanita, club licensing sepak bola wanita, peningkatan kapasitas administrasi, kursus pelatih sepak bola wanita, coach mentorship, dan leadership.
“Dari delapan program itu kami menawarkan semua bantuan yang dibutuhkan oleh federasi negara anggota FIFA untuk bangun mengembangkan sepak bola wanita di negaranya, termasuk Indonesia,” kata Simon.
Bantuan tersebut tak hanya dalam bentuk materiil, kata Simon, tapi juga non materil seperti tenaga pendidik (seperti pelatih sepak bola wanita yang berpengalaman dan semua ahli – ahli dalam bidangnya), dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, Simon pun sudah mendapatkan gambaran sejauh mana perkembangan sepak bola wanita di Indonesia.
“Saya pikir fantastis, Indonesia dari dahulu sudah memikirkan mengenai ini (sepak bola wanita),” ungkapnya
“Dengan adanya program – program yang sudah berjalan dengan baik, seperti liga, turnamen, festival, pelatih, wasit, dan pengembangan atlit sepak bola mulai dari akar rumput, saya rasa mudah saja bagi FIFA untuk bantu Indonesia. Karena disitu potensi yang besar,” tambahnya.
Ke depan, Simon juga akan meninjau langsung terkait sepak bola wanita saat kunjungan ke lapangan latihan sepak bola Kingkong di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (15/3/2023).
“Ya, saya sudah tak sabar untuk melihat secara langsung bagaimana sepak bola wanita berjalan di Indonesia, salah satunya akan mengunjungi tempat latihan dari salah satu tim sepak bola. Ini akan menjadi momen yang bagus bagi saya dan juga laporan saya ke FIFA nantinya,” ungkapnya. (Sumber: PSSI)
Editor: Abdul Hadi
