Advetorial

Dinkes Banten Sosialisasi Buku KIA Untuk Kesehatan Ibu dan Anak

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menggelar monitoring penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Kantor Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Selasa (26/7/2022).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Camat Saketi Hasan Bisri, Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten Fitron Nur Ikhsan, Kepala Puskesmas Saketi Oman Firmansyah, dan Tim Dinkes Banten, serta para Kades Posyandu, Kepala Desa, dan masyarakat.

Hasan Bisri mengatakan, persoalan kesehatan ibu dan anak menjadi tanggung jawab bersama, salah satu yang memiliki peran utama adalah peran suami.

Menurutnya, suami memiliki peran yang cukup penting karena menjadi kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan nafkah keluarga.

“Kenapa suami, karena suami yang memberikan uang kepada istrinya untuk dibelanjakan bahan makanan yang sehat dan bergizi. Makanya proporsi uang belanja dan uang rokok itu harus diatur, jangan kebanyakan beli rokok dan kalau bisa bapaknya jangan merokok,” ujar Hasan Bisri.

Foto bersama usai Dinkes Banten sosialisasikan Buku KIA. Foto: Dinkes Banten

Menurut dia, kesehatan ibu dan anak ini menjadi momentum penting. Sebab, selama ini penanganannya fokus pada ibu. Padahal peran suami sangat penting. Urusan kesehatan tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua pihak.

“Kami mohon bantuannya kepada Dinkes Banten terkait dengan penuntasan masalah kesehatan termasuk tenaga kesehatan/medis serta sarana dan prasarananya,” pungkas Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan ini.

Sementara, Kasi Kesehatan Keluarga Gizi Dinkes Pandeglang, Ratu Lina Marlina, saat menyampaikan materi mengatakan, terdapat penurunan kasus kematian ibu pada 2020 dan 2021, dari 47 kasus menjadi 41 kasus.

“Kita bisa bangga jika tidak ada kematian ibu dan bayi, namun selama ini masih ada. Itu bisa kita tekan asal ada dukungan bersama dengan kerja ikhlas, kerja, cerdas, dan kerja tuntas seperti yang sering diungkapkan Ibu Bupati Irna Narulita,” terang dia.

Menurut dia, tim dari Puskesmas tidak bisa bekerja optimal tanpa ada dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat. Dengan begitu diharapkan akan ada hasil yang lebih maksimal dalam penanganan atau upaya menekan angka kematian ibu dan anak.

“Suami harus menjadi suami siaga saat istrinya hamil, harus mau mengantar istri ke Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya. Jadi mohon peran suami untuk memberikan motivasi, jika terjadi kondisi darurat untuk membawanya ke fasilitas kesehatan,” papar Lina.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan mengatakan, buku KIA ini sangat penting dalam mengontrol kesehatan ibu dan anak. Maka itu, buku KIA ini harus diisi agar mudah dilakukan kontrol.

“Setiap isian buku KIA harus dicatat, agar kita bisa melihat kondisi perkembangan pertumbuhan anak,” kata Fitron.

Menurut dia, buku KIA ini cukup diikuti petunjuknya dan ini bisa bagi kita semua untuk keluar dari tingginya angka stunting. “Kita harus gerakan masyarakat untuk pola hidup bersih dan sehat,” tukasnya.(ADV DINKES BANTEN)

SELENGKAPNYA
Back to top button