FMB9 Gelar Diskusi di Banten: Membangun Indonesia Dengan Tenaga Kerja Berkualitas
Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), menggelar diskusi media bertajuk “Membangun Indonesia dengan Tenaga Kerja Berkualitas”. Kegiatan tersebut diinisiasi Direktorat Jenderal IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo), dan dilaksanakan di Pendopo Gibernur Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (6/12/2018).
Diskusi menghadirkan Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi RI Mohamad Nasir, Sekretaris Ditjen Bina konstruksi Kementerian PUPR Yaya Supriyatna Sumadinata, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Dirjen Kemkominfo RI, Rosarita Niken Widiastusti mengatakan, perekonomian Banten, sebagai salah satu daerah penyangga DKI Jakarta, dalam tiga tahun terakhir menunjukan perkembangan yang baik. Tahun 2016, tumbuh 5,28%, kemudian meningkat menjadi 5,71% di 2017, Hingga semester I tahun 2018 ini, ekonomi Banten tumbuh 5,75%.
“Angka ini jauh di atas rata-rata angka pertumbuhan ekonomi nasional, yang pada 2017 sebesar 5,07% dan pada Semester I 2018 sebesar 5,17%,” katanya.
Baca: Tim Satgas Pangan Serang Kembali Distribusikan 5 Ton Beras Medium di Pontang
Ia menilai, pertumbuhan ekonomi Banten tidak lepas dari pertumbuhan di lapangan usaha industri pengolahan dan lapangan usaha perdagangan besar-eceran, serta reparasi mobil-motor dengan kontribusi masing-masing sebesar 31,66% dan 12,59%.
“Yang tidak kalah menarik adalah adanya berbagai fasilitas infrastruktur strategis. Antara lain, pelabuhan Merak dan Cigading, Bandara Soekarno-Hatta dan Jalan Tol Jakarta-Merak. Provinsi Banten juga memiliki akses yang sangat mudah menuju Pelabuhan Tanjung Priok,” ujarnya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 5,33 juta orang (Agustus 2018), Rosarita mengungkapkan, Banten merupakan salah satu daerah utama tujuan investasi di Indonesia. Tahun 2017, realisasi nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Banten berada pada urutan kelima di Indonesia, dengan nilai Rp 5,1 triliun. Sedangkan realisasi penanaman modal asing (PMA) ada diurutan ketiga dengan nilai mencapai 3,0 miliar US$.
Rosarita menuturkan, kegiatan tersebut dilakukan guna menjawab pertanya, kenapa Banten mampu tumbuh lebih tinggi, kenapa pula para investor-investor tertarik menanamkan dananya di Banten, dan apakah percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai, yang siap bersaing di era industri 4.0. (Sofi Mahalali)