Google dan Meta Siap Saingi ChatGPT
Platform Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT dinilai melampaui ekspektasi banyak pihak dengan ragam skill-nya.
Keunggulan ChatGPT membuatnya diadopsi oleh banyak platform teknologi lain, termasuk Microsoft.
Perusahaan yang dikembangkan oleh Bill Gates itu bahkan menggandeng langsung ChatGPT ke berbagai program Microsoft Office, termasuk Excel dan Word, serta mesin pencari Bing.
Bahkan, OpenAI diklaim sudah meluncukan generasi terbaru kecerdasan buatan GPT-4 yang lebih jenius dibandingkan generasi sebelumnya.
Sementara itu, Google tak dapat membiarkan Microsoft bergerak bebas dengan merilis chatbot AI yang berpotensi menganggu bisnis inti Google, yakni Mesin Pencarian.
Pihak Google pun langsung meluncurkan chatbot AI-nya, Bard. Mulai Selasa (21/3) lalu. Pengguna dapat megantri daftar tunggu untuk bisa mengakses Bard.
Platform tersebut diklaim berguna untuk bantu membuat dan menulis esai, membandingkan dua film nominasi Oscar, merencanakan baby shower, hingga beri ide makan siang berdasarkan apa yang ada di kulkas.
Sundar Pichai CEO Google mengatakan, perusahaan menggunakan model bahasa besar internalnya, LamDA, untuk dukung layanan AI percakapan.
Hal itu mengambil informasi dari web untuk memberikan respons terkini dan berkualitas tinggi.
Selain Google, induk perusahaan Instagram dan Facebook, Meta pun disebut tengah mengembangkan AI.
Meta tengah mengembangkan Galactica. Model bahasa ini dirancang untuk berikan bantuan kepada para ilmuwan dan peneliti dengan ringkasan artikel akademik, solusi untuk masalah matematika, kemampuan untuk buat anotasi molekul, dan lainnya.
Dikutip dari The Verge, Senin (27/3), chatbot tersebut memberikan hasil yang mengecewakan ketika perusahaan membuatnya tersedia dalam versi beta publik pada November 2022 silam.
Editor: Abdul Hadi