Ekonomi

Gubernur Banten Belum Izinkan Bioskop Beroperasi di Tangerang

Bioskop di DKI Jakarta telah beroperasi di masa penerapan PSBB transisi. Namun di Tangerang, meski PSBB terus diperpanjang, Gubernur Banten, Wahidin Halim tetap belum mengizinkan bioskop untuk beroperasi dalam waktu dekat.

Padahal, sudah tak ada zona merah di wilayah Banten lantaran tingkat penyebaran Covid-19 yang terus menurun.

“Tempat nonton itu belum ada rencana diizinkan beroperasi di Banten, apalagi Tangerang,” ujar Wahidin saat ditemui di Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (12/11/2020).

Wahidin,mengungkapkan, belum diperbolehkannya bioskop beroperasi lantaran resiko penyebarannya yang masih tinggi.

Baca:

Selain itu, kata dia, pengawasan penerapan protokol kesehatan saat di dalam tempat tersebut pun sulit dilakukan.

“Kalau ke sana kan sulit ya pengawasan protokol kesehatannya, siapa yang bisa jamin? Sementara biasanya orang ke di sana ngobrol, makan popcorn bareng, resikonya besar,” jelas Wahidin.

Terpisah Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. mengatakan angka kasus positif Corona (Covid 19) di daerahnya masih tinggi. Meski wilayah Kabupaten Tangerang telah masuk zona kuning.

Zaki menyebut belum ada rencana mengizinkan tempat hinuran buka kembali.

“Masih rawan. Jadi belum ada rencana buka bioskop,” pungkas Zaki.

Sebelumnya Satgas Covid 19 menyatakan, bioskop memberi hiburan yang bisa meredakan stres. Namun di tengah pandemi, apakah menonton di bioskop bisa jadi pilihan untuk mencari hiburan?

Pernyataan Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito yang menyebutkan bahwa salah satu kegiatan untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah menonton di bioskop menuai banyak kritik. Kegiatan menonton di bioskop menurut sejumlah pihak justru beresiko tinggi menularkan atau tertular virus corona.

Menanggapi hal ini, Wiku menjelaskan, imunitas merupakan bentuk ketahanan tubuh terhadap penyakit. Imunitas bisa meningkat, katanya,apabila kondisi psikologi seseorang dalam keadaan baik.

“Kondisi jiwa yang bahagia tentu mempunyai potensi untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat stres yang ada pada tubuh. Biasanya stres ini memicu ketidakteraturan respons imun pada tubuh. Biasanya juga akan menghambat kinerja sel darah putih terhadap bakteri dan virus sehingga rentan terjadinya infeksi. Jadi hal-hal seperti ini perlu jadi perhatian dalam konteksnya memahami imunitas,” jelasnya dalam Telekonferensi Pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8). (Rivai Ikhfa)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button