Pedagang Sembako atau sembilan bahan pokok di Pasar Rau, Kota Serang mengeluh, omzet jualannya turun hingga 50% akibat kenaikan harga yang terus menerus.
Keterangan yang dihimpun hingga Rabu (24/5/2023) tercatat, kenaikan harga terjadi pada cabe merah naik dari Rp30.000 per Kg menjadi Rp50.000 per Kg, bawang merah naik dari Rp30.000 per Kg menjadi Rp 43.000 per Kg.
Untuk harga daging ayam naik dari sebelumnya Rp 35.000 menjadi Rp 38.000 per Kg. Kenaikan juga terjadi pada telur ayam dari Rp28.000 – Rp 29.000 menjadi Rp 31.000 – Rp 32.000 per Kgnya.
Bahan pokok beras mengalami penurunan harga, dari yang Rp 290.000 menjadi Rp 285.000 per karung beras dengan kualitas biasa, Rp 300.000 menjadi Rp. 295.000 karung beras dengan kualitas sedang dan Rp. 320.000 menjadi Rp 315.000 per karung beras dengan kualitas premium.
Kenaikan bahan pangan seperti cabe merah dan bawang merah terjadi karena stok dari distributor sedikit dan kenaikan biaya transportasi. Untuk daging ayam kenaikan terjadi karena biaya pakan ternak dan biaya transportasi yang naik.
Akibat kenaikan harga, pedagang Sembako mengeluhkan penurunan omzet sampai 50% dari omzet hari-hari normal,
“Jauh sih menurunnya. Dulu, bisa mendapatkan Rp4 jt-Rp5 jt per hari. Kalau sekarang paling dapat setengah dari biasanya” kata Sahroni, pedagang sayuran di Pasar Rau.
Penurunan omzet terjadi karena para pembeli mengeluhkan harga terlalu mahal dan mengurangi belanjaan menjadi setengahnya.
Pedagang telur bernama bu Ning berharap agar harga pasar dapat mengalami kestabilan. Karena dengan naik turunnya harga dapat merugikan pedagang sepertinya dan pengusaha makanan kecil.
Para pedagang berharap, pemerintah bisa menstabilkan harga. Sebab harga yang terus naik justru merugikan yang berakibat turunnya omzet penjualan.
“Saya mah engga habis katanya jualan uduknya. Biasanya 3 liter cuman laku 2 liter jadi sisanya suka dikasih atau kebuang. Kasihan kan,” katanya. (Febrian Faizal Vazuard – Wartawan Magang)
Editor Iman NR
