Ekonomi

Hujan Terus Turun, Petani Lebak Mulai Garap Sawah

Hujan yang sering tiba setelah cuaca ekstrem membuat para petani Lebak (Kabupaten Lebak), Banten mulai menggarap sawah untuk mempercepat tanam padi.

“Tanam pada akhir November dan dipastikan panen Februari 2024,” kata Abdul (50) seorang petani yang menggarap sawah seluas 1 hektar di Desa Tambak Kabupaten Lebak, Kamis (16/11/2023).

Pengelolaan areal persawahan seluas satu hektare itu dibutuhkan waktu sampai tanam dua pekan ke depan.

Saat ini, pihaknya bersama petani lain di wilayahnya masih melakukan pekerjaan traktor untuk menggarap lahan areal persawahan seluas 40 hektare.

Penggunaan traktor mengelola lahan areal persawahan dinilai lebih irit biaya produksi dibandingkan menggunakan cangkul maupun bajak kerbau.

Selain itu juga pekerjaannya lebih cepat untuk merampungkan pengelolaan lahan areal persawahan untuk segera ditanami padi.

“Kami merasa senang sudah bisa mengelola areal persawahan untuk dilakukan percepatan tanam padi menyusul curah hujan tinggi,” kata Abdul.

Ketua Kelompok Tani Sukamulya Citeras Kabupaten Lebak, Arsyad (45) mengaku tengah mengerjakan pengelolaan lahan areal persawahan untuk bisa dipercepat gerakan tanam padi.

Selama ini, hampir setiap sore dilanda hujan sehingga areal persawahan terpenuhi untuk ketersediaan pasokan air.

“Kami dan petani lainnya dapat melaksanakan percepatan tanam padi akhir November 2023,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan saat ini petani diberbagai lokasi di daerah ini sebagian sudah melakukan gerakan percepatan tanam padi juga sebagian lainnya tengah melaksanakan traktor untuk pengelolaan lahan areal persawahan.

Pemerintah daerah menargetkan gerakan percepatan tanam padi pada November seluas 20 ribu hektare, karena laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang memprakirakan musim penghujan mulai November- Desember 2023.

Pihaknya tengah mempersiapkan sarana dan prasarana produksi pangan mulai benih, alat pertanian, pompa, perbaikan irigasi, penyediaan pupuk, hingga obat pembasmi hama.

Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan benih cadangan nasional dan benih cadangan daerah untuk petani yang gagal panen akibat El Nino.

“Kami akan membagikan benih cadangan nasional dan cadangan daerah kepada petani yang gagal panen akibat dampak kemarau panjang atau La Nino dengan masing-masing 25 kilogram,” katanya. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

*) Berita ini bagian dari kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button