Hutan Kota Banjarsari Tak Terawat, Meski Ada Proyek Rp2,057 Miliar
Kondisi hutan kota Banjarsari di Jalan Syech An Nawawi Al Bantani, Kota Serang terlihat tidak terawat, meski sudah ada pekerjaan pengelolaan hutan kota senilai Rp2,05 miliar dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.
Pengamatan MediaBanten.Com hingga Kamis (23/11/2023) menunjukan, sebagian pepohon terlihat kering. Juga terlihat begitu banyak daun yang berserakan di areal jalan hutan kokta yang tidak kunjung dibersihkan.
Ada beberapa pohon tumbang yang diketahui sudah terjadi lebih dari sepekan. Pohon tersebut tekesan dibiarkan dan tidak ada pihak pengelola hutan kota yang membenahi.
Di ujung hutan kota sebelah selatan terdapat kolam yang tampak kering, tanpa ada air yang disebut sebagai kolam ikan. Kondisi serupa juga terdapat pada kolam di dekat pintu gerbang, meski terdapat air tanpa ikan atau binatang air lainnya.
Kondisi menyedihkan juga terdapat sebagian toilet yang tidak layak dipakai oleh pengunjung. Keramik yang menghitam, tumbuh lumut dan terkesan tidak pernah dibersihkan dan dirawat.
Pada saat MediaBanten.Com ke lokasi juga menemukan jalan yang tergenang air hujan yang tidak mengalir ke mana-mana, karena tidak memiliki saluran pembuangan untuk menampungnya.
MediaBanten.Com masih belum berhasil mengkonfirmasi kondisi hutan kota yang dinilai menyedihkan. Ketika wartawan datang ke kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, diminta surat permohonan wawancara.
Surat itu dipenuhi. Pada tanggal 20 November 2023, MediaBanten.Com mengirimkan surat permohonan wawancara untuk mengkonfirmasi kondisi hutan kota yang terkesan tidak terawat dan proyek RTH tahun 2023.
“Nanti tunggu dikontak untuk waktu wawancaranya,” kata pegawai DLH Kota Serang yang mengaku bernama Yeti dan menerima surat permohonan wawancara atau konfirmasi tersebut.
Namun hingga berita ini ditulis, Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang tidak juga memberikan respon atau memberikan wawancara tersebut.
Padahal taman hutan Kota Serang di Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Banjarsari itu sudah ada kontrak pekerjaan perawatan hutan kota senilai Rp2,057 miliar yang kontraknya dimulai tanggal 14 Agustus 2023.
Pekerjaannya adalah pembangunan RTH berada di bawah sub pekerjaan pengelolaan hutan kota. Namun belum ada rincian pekerjaan apa saja yang sudah dikerjakan di hutan kota itu, sehingga masih terkesan tidak terawat dan banyak kerusakan.
Menurut catatan penjaga setempat, sejak awal tahun 2023, pengunjung hutan kota semakin sepi. Dalam sepekan hanya beberapa orang yang berkunjung dan hanya sebentar, karena tidak memiliki fasilitas yang memadai. (Adam Maulana)
Editor Iman NR