Peristiwa

Ibu Rumah Tangga Meninggal Akibat Antri Gas Elpiji 3kg, Pemerintah Apa Kabar?

Fenomena langkanya gas elpiji 3kg di beberapa wilayah membuat masyarakat harus menguncurkan keringatnya demi mendapatkan gas melon untuk memasak di rumah.

Mereka pun dengan terpaksa mengantri berjam – jam di warung agen untuk mendapatkan gas tersebut.

Dibalik langkanya Gas Elpiji 3kg, seorang ibu meninggal dunia setelah mengantri berjam – jam di bawah panasnya sinar matahari yang luar biasa, demi membeli LPG 3kg.

Kejadian ini terjadi di Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, sosok ibu tersebut diketahui bernama Yonik.

Yonik meninggal dunia usai kelelahan mengantri berjam – jam dibawah teriknya sinar matahari yang berjarak 300 meter dari rumahnya.

Dedi, kerabat korban mengatakan wanita berusia 68 tahun ini berdagang sebagai nasi uduk.

Kata Dedi, korban tidak mempunyai gejala apapun saat mengantri gas melon tersebut.

“Ga ada gejela apa – apa. Tadi pagi dagang nasi uduk, ngobrol bareng sama saya soal gas, dan infonya ada gas mau turun yasudah kita siap – siap itu,” ujarnya dirumah duka, dikutip dari tribunnews, Selasa (4/2/2025).

Tepat pukul 11.30 WIB, Dedi diberi kabar bahwa korban sudah tidak sadarkan diri dan tak lama kemudian keluarganya memberitahu bahwa sudah meninggal dunia.

“Saya dapat kabar itu pas sudah meninggal. Kata Saudaranya itu beliau bawa tabung gas dua, terus keliatannya kecapean pas jalan pulang. Pas dirumah tahu – tahu udah ga sadarkan diri, dan ga lamanya meninggal dunia,” jelasnya.

Peristiwa ini terjadi setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM) RI merilis Surat Edaran (SE) nomor B-570/MG.05/DJM/2025 per tanggal 20 Januari 2025 tentang Penyesuaian Ketentuan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg di Subpenyalur.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button