Jenazah Prof Salim Said Sudah Dimakamkan di TPU Tanah Kusir
Jenazah Prof Salim Said selesai dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu pukul 13.27 WIB, demikian dilansir Antara.
Sebelumnya, iring-iringan kendaraan yang mengantar jenazah Salim Said tiba di TPU Tanah Kusir pada pukul 13.07 WIB setelah diberangkatkan dari Masjid Al Akhbar, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada pukul 12.30 WIB atau setelah dishalatkan.
Berakhirnya prosesi pemakaman ditandai dengan selesainya empat orang penggali kubur menutup liang kubur almarhum dengan tanah. Kemudian perwakilan keluarga menyampaikan dan mengajak hadirin untuk melaksanakan doa bersama untuk almarhum Salim Said.
Sementara itu, perwakilan keluarga Prof. Salim Said, Zacky riyadi, mengatakan almarhum dimakamkan dalam liang kubur yang sama dengan ibunya.
“Di Blok AAII blad 020 petak 0250, rencananya menggunakan makam ibunya,” ujar Zacky di rumah duka atau sebelum jenazah Salim Said dishalatkan dan diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir.
Prof Salim Said semasa hidupnya merupakan tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku, dan pengamat militer.
Prof. Salim wafat pada usianya ke-80 tahun di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada hari Sabtu (18/5) pukul 19.33 WIB.Kabar meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty (Baca: Tokoh Pers dan Perfilman, Prof Salim Said Meninggal Dunia).
Dikutip dari id.wikipedia, Prof Salim Said lahir 10 November 1943 keturunan Bugis, Sulawesi Selatan. Salim lahir di sebuah desa bernama Amparita, sebuah wilayah yang pada saat masa Hindia Belanda merupakan bagian dari Afdeling Parepare (saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Sidenreng Rappang).
Salim mengikuti pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia (1964-1965), Fakultas Psikologi UI (1966-1967), tamat Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (1977), dan meraih Ph.D. dari Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat (1985).
Ia pernah menjadi redaktur Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan redaktur majalah Tempo (1971-1987).
Salim mengajar di Sekolah Ilmu Sosial dan menjadi anggota Dewan Film Nasional. Salim Said juga menjadi dosen di Sekolah Ilmu Sosial Jakarta, FISIP Universitas Indonesia, Dosen Tamu di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia dan Dosen Tamu di Tammasat University, Bangkok, Thailand. (Dari berbagai sumber)
Editor Iman NR