Kapolda Banten, Irjen Pol Agung Sabar Santoso memastikan akan mengusut tuntas “bos besar” atau pemodal tambang emas kiar atau ilegal loging di Taman Nasional Gunung Halimun dan Salak (TNGHS), khususnya di Kabupaten Lebak.
“Siapapun yang terbukti, (ada) fakta hukum melakukan illegal mining, mlekukan dan memasuki taman nasional tanpa hak, tanpa ijin, kita proses,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Agung Sabar Santoso usai bersilaturahmi dengan Kepala Ombudsman Banten di Kota Serang, Senin (13/01/2020).
Penindakan tegas ini sesuai instruksi Presiden Jokowi dan Kabareskim, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, yang meninjau lokasi bencana belum lama ini.
Tim gabungan Mabes Polri dan TNI telah merazia sejumlah lubang dan mesin pengolah emas yang biasa disebut gulundung oleh warga sekitar, Sabtu 11 Agustus 2020. Garis polisi pun telah dipasangi dilokasi penambangan emas ilegal tersebut.
Sudah Koordinasi
“Sudah kita Police line yang akan kita tindak lanjuti. Kita juga sudah koordinasi dengan lintas sektoral bagaimana (penindakan) kedepannya,” katanya.
Namun saat di razia dan dipasangi garis polisi, tidak ditemukan aktivitas pertambangan dan pengolahan bebatuan menjadi bongkahan emas.
“Kemarin kita melaksanakan patroli sebagaimana perintah Presiden, apakah masih ada penambang liar? Di sana memang sudah tidak ada penambangan rakyat,” jelasnya.
Menurut data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Banten, tercatat lebih dari 100 lubang tambang emas di Taman Nasional tersebut.
Data Distamben
Menurut Eko Palmadi, Kadis ESDM Banten, tidak hanya aktifitas pertambangan liar yang ada, namun juga ilegal loging. Eko mengaku kesulitan untuk menertibkan para penambang liar.
Pengurus TNGHS seksi Kabupaten Lebak, Siswoyo menyatakan berdasarkan catatan di tahun 2018, tercatat untuk resort Cibedug ada 70 tambang emas, lalu resort Panggarangan ada 107, Gunung Bedil 16, dan Cisoka 121 lubang.
Kemudian di tahun 2019, lubang tambang emas yang beroperasi untuk resort Cibedug 70, Panggarangan 40, Gunung Bedil 7, dan Cisoka 78. Luasan Arela pertambangannya mencapai 161 hektare. (Yandhi Deslatama)