Korea Utara (Korut) kembali membuat pemerintah Jepang dan Korea Selatan panik. Hal ini imbas uji coba 2 rudal balistik Korea Utara yang jatuh di luar zona ekonomi ekslusif Jepang.
Menteri Pertahanan Jepang menyebut rudal terbang ke ketinggian 550 km dan menempuh jarak 250 km.
Wakil Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino mengatakan bahwa rudal balistik tersebut mungkin telah mendarat di luar zona ekslusif (ZEE) Jepang.
Dilansir dari Reuters, Senin (19/12/2022), Toshiro berkata, sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat tembakan rudal.
Korea Utara telah menguji mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi pada Kamis (15/12/2022).
Menurut para ahli, mesin tersebut memungkinkan peluncuran rudal balistik yang lebih cepat dan masif.
Upaya tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan strategi persenjataan baru dan mempercepat program misil dan nuklir.
Selain itu, menurut laporan KCNA, uji coba tersebut diawasi oleh pemimpin Korut Kim Jong-un di lapangan peluncuran Satelit Sohae.
Pasalnya, Korut pernah menguji teknologi rudal, termasuk mesin roket dan kendaraan peluncur ruang angkasa.
Sementara itu, Jepang juga meluncurkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia II.
Pembangunan tersebut ditaksir bernilai USD$320 miliar. Dengan dana ini, mereka akan membeli rudal yang mampu menyerang China dan bersiap untuk konflik berkelanjutan.
Korea Utara cukup mampu mengembangkan teknologi rudal itu. Mereka telah melakukan uji coba rudal termasuk rudal balistik antarbenua yang mampu mencapai daratan AS meski ada larangan dan sanksi internasional.
(Editor: Abdul Hadi)
