Kesehatan

Kunjungi Pekojan, Heru Komitmen Atasi Masalah Stunting Jakarta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengunjungi Kantor Lurah Pekojan dan menyaksikan pemberian makanan balita di Puskesmas Pembantu Pekojan 1, Kecamatan Tambora, Rabu (11/10/2023). Kunjungan itu untuk menyelesaikan masalah stunting Jakarta.

Pj Gubernur DKI Jakarta menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen menyelesaikan permasalahan stunting di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta terus mencari anak-anak. Kami akan segera menyelesaikannya,” kata Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam rilis Diskominfotik DKI Jakarta.

Saat meninjau ke Puskesmas Pembantu Pekojan 1, Heru mengatakan, dari sembilan anak yang mengalami stunting, lima di antaranya sudah lulus dari penyakit tersebut.

Dengan kata lain, mereka telah mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan, empat anak lain dipastikan segera menyusul akan lulus stunting dengan penanganan pemberian gizi yang tepat.

“Kami terus berikan intervensi agar bisa lulus stunting. Salah satunya, seminggu dua kali kita intervensi dengan memberikan makanan yang bergizi dan susu,” ujar Pj Gubernur DKI Jakarta.

Heru memaparkan, dari total kasus masalah gizi tersebut di seluruh wilayah Jakarta yang berjumlah 22.000 kasus, 9.000 kasus di antaranya sudah dituntaskan.

“Untuk angka rawan gizi, berjumlah 23.000 kasus, dan yang sudah selesai hingga saat ini ada sebanyak 13.000 kasus,” terang Pj. Gubernur Heru.

Terkait dengan penanganan stunting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Heru menerangkan, Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi melalui program Jakarta Beraksi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam percepatan penurunan stunting.

Heru menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga telah memfasilitasi pembuatan website stunting.jakarta.go.id sebagai dashboard.

Selain itu, dilakukan pula penguatan fungsi posyandu sebagai tempat skrining awal, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) melalui Puskesmas dan Kelurahan kepada ibu hamil dan balita.

Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting anak usia di bawah 5 tahun (balita) DKI Jakarta mencapai 14,8% pada 2022.

Artinya, sekitar 14 dari 100 balita di Ibu Kota memiliki tinggi badan di bawah rata-rata anak seusianya.

Angka prevalensi tersebut DKI Jakarta tersebut menurun dibanding 2021, sekaligus mencapai level terbaiknya dalam tujuh tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.

Pada 2022 wilayah DKI Jakarta dengan prevalensi stunting terbesar adalah Kepulauan Seribu, sedangkan yang terendah Jakarta Selatan. (Diskominfotik DKI Jakarta/ Rosyadi)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button