Keuangan

Lebih 52,9 Pengunjung CMSE 2022 dari Generasi Milenial

Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2022 yang digelar 3 hari (13-15 Oktober 2022) mencatat berbagai pencapaian baru dibandingkan pelaksanaan tahun sebelumnya. Di antaranya pengunjung berasal dari generasi milenial dan generasi Z.

Selain meriah, CMSE 2022 ini juga membukukan 111.441 pengunjung dibandingkan pelaksanaan serupa pada tahun sebelumnya sebanyak 101.443 pengunjung.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, pelaksanaan CMSE memang berbasis virtual berbasis website dan aplikasi mobile. Justru basis virtual ini menjangkau investor dan masyarakat lebih luas.

“Merespon antusias dan permintaan peserta, kami tetap membuka layanan CMSE tergadao virtual veneue pada web cmse.id. Kami juga menyiapkan fitur pemutaran ulang seluruh sesi webinar yang dilakukan,” ujarnya.

Selain pengunjung, jumlah pendaftar pada website juga tercatat meningkat menjadi 24.277 orang, dibandingkan pelaksanaan tahun lalu 20.201 pendaftar.

Ajang CMSE 2022 didominasi oleh generasi milenial sebanyak 52,9 persen serta Gen Z sebanyak 25.5 persen yang berasal dari dalam dan luar negeri.

“Ada 132 booth di CMSE 2022 adalah sebanyak 88.976 dan dari 9 seminar yang dapat disaksikan dari situs web cmse.id, direct link, hingga kanal YouTube mencapai 22.465 pemirsa. Keduanya melampaui pencapaian tahun lalu yang masing-masing sebanyak 82.469 dan 16.878,” terangnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada acara Pembukaan CMSE 2022 mengapresiasi kinerja pasar modal Indonesia di tengah volatilitas tinggi secara year-to-date, masih mampu memperlihatkan return yang baik dibandingkan dengan bursa lainnya.

Menko Perekonomian itu menyampaikan bahwa lebih dari 800 perusahaan yang terus bertambah akan menjadi modal perekonomian nasional ke depan.

Komitmen pemerintah agar ekonomi inklusif terus berjalan diwujudkan dengan implementasi Undang-undang Cipta Kerja, penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi komoditas, digitalisasi, ekonomi hijau, pemberantasan kemiskinan ekstrim, dan pemberdayaan Indonesia Investment Authority yang tentunya sangat berkaitan dengan pasar modal.

Terkait kebijakan transisi menuju ekonomi hijau, Airlangga berpesan, “Transisi energi tidak bisa dihindari, dan kita harus menghadapinya.

“Untuk itu, Indonesia memiliki beberapa kebijakan kompensasi dan insentif, yaitu akuisisi energi bersih, mekanisme transisi energi, konversi sumber energi kotor, perdagangan karbon, serta pajak karbon,” paparnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, Indonesia berhasil melampaui kondisi berat pandemi, dan industri jasa keuangan perbankan serta non-bank termasuk pasar modal, saat ini sudah berada pada kondisi yang lebih sehat, siap menjaga sekaligus mengawal kelanjutan perekonomian Indonesia.

Saat ini, Indonesia memiliki daya tahan tinggi di tengah perburukan perekonomian dunia dan daya tarik yang kuat bagi investor.

Dalam konteks inilah keberadaan sekaligus kontribusi pasar modal pada perekonomian Indonesia menjadi penting karena menyediakan fasilitas dan menawarkan peluang bagi pencari modal.

Selain itu, diharapkan agar pelaku pasar modal Indonesia tetap fokus pada pertumbuhan ekonomi nasional sambil tetap bersiaga terhadap berbagai risiko yang akan dihadapi.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pencapaian dan kinerja pasar modal Indonesia yang membanggakan tidak terlepas dari dukungan seluruh pemangku kepentingan. Iman berharap pasar modal Indonesia dapat terus memberikan kinerja yang baik, sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Kami juga berharap rangkaian acara CMSE 2022 dapat membantu masyarakat untuk melihat investasi pasar modal terbuka untuk semua orang dan setiap pelakunya memiliki peran masing-masing dalam mendorong ekonomi keberlanjutan,” harapnya. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)

Aden Hasanudin

Back to top button