Di era digital seperti sekarang, cari jalan tinggal buka aplikasi Google Maps. Tapi, kadang sinyal lemot, baterai hampir habis, atau malah rutenya bikin nyasar. Di sisi lain, ada opsi klasik: tanya orang sekitar. Jadi, mana yang lebih baik?
Yuk, kita bandingkan Google Maps vs Tanya Orang, biar kamu bisa pilih sesuai situasi!
Menggunakan Google Maps
Kelebihan:
- Cepat dan praktis: Tinggal ketik tujuan, langsung muncul rute dan estimasi waktu.
- Update lalu lintas real-time: Bisa lihat macet atau jalan ditutup.
- Pilihan rute alternatif: Kadang kamu dikasih beberapa opsi—lewat tol, jalan kecil, atau rute tercepat.
- Navigasi suara: Nggak perlu lihat layar terus, cukup dengar petunjuk arah.
Kekurangan:
- Butuh sinyal dan baterai: Kalau internet lemot atau HP lowbat, bisa kacau semua.
- Kadang kurang akurat: Bisa disuruh masuk jalan sempit, jalan satu arah, atau malah jalan buntu di gang perumahan.
- Kurang fleksibel di daerah pelosok: Di desa atau daerah terpencil, peta sering nggak lengkap.
Bertanya pada Orang Sekitar
Kelebihan:
- Informasi lokal yang detail: Warga sekitar tahu kondisi jalan terbaru, seperti jalan rusak atau yang sedang diperbaiki.
- Bisa lebih cepat sampai: Kadang mereka kasih jalan pintas yang nggak ada di Maps.
- Tidak tergantung teknologi: Cocok kalau baterai habis atau sinyal hilang.
Kekurangan:
- Resiko salah info: Nggak semua orang tahu arah atau bisa menjelaskan dengan jelas.
- Bahasa & logat daerah: Bisa jadi tantangan kalau kamu nggak ngerti istilah lokal.
- Tidak selalu ada orang buat ditanya: Apalagi kalau kamu lewat daerah sepi.
Jadi, Mana yang Lebih Baik? Sebenarnya Sih Tergantung Situasi
Kalau kamu di kota besar, internet stabil, dan rutenya umum, Google Maps biasanya lebih cepat dan akurat.
Tapi kalau kamu di daerah baru, pedesaan, atau tempat sinyal lemah, bertanya pada orang bisa jadi solusi yang lebih bijak.
Kenapa Tidak Begini Saja
Gunakan Google Maps sebagai panduan utama, tapi jangan ragu tanya orang kalau rute terasa janggal. Misalnya, kalau Maps mengarahkan ke jalan sempit yang mencurigakan—mending berhenti sebentar dan cari info dari warga sekitar.
Nah perlu diingat, teknologi dan interaksi sosial, kalau dikombinasikan, bisa bikin perjalanan kamu lebih lancar dan aman.
Editor: Abdul Hadi
