Sepabola

Lukaku Terima Nyanyian Rasis Suporter Junventus, Malah Dapat Kartu Merah

Rasisme dalam Seri A di Italia ternyata tidak kunjung padam. Kali ini korbannya dalah Romelu Lukaku, pemain Inter Milan yang dilecehkan suporter Juventus. Ironisnya, Lukaku diganjar kartu merah saat bereaksi atas nyanyian rasis.

Lukaku justru mendapatkan kartu kuning kedua yang berarti kartu merah dalam pertandingan di Turin, Selasa (4/4/2023), saat menempelkan jarinya di bibir di depan pendukung tuan rumah setelah mencetak gol penalti pada menit ke-95 dalam pertandingan Coppa Italia.

“Sejarah berulang. Sudah melaluinya pada 2019 dan lagi 2023,” tulis striker Inter Milan itu di Instagram.

Lukaku, striker dengan status pinjaman dari Chelsea berharap otoritas setempat bertindak atas pelecehan yang rasis selama pertanidngan.

“Permainan yang indah ini harus dinikmati oleh semua orang. Saya berharap liga benar-benar mengambil tindakan nyata kali ini,” katanya.

Michael Yormark, presiden perwakilan Lukaku Roc Nation Sports International mengatakan, pelecehan itu sangat tercela dan telah menodai dunia sepak bola.

Juventus mengatakan bekerja sama dengan polisi untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas aksi rasisme berupa nyanyian rasis setiap bola berada di Lukaku.

Perkelahian antara pemain Juventus dan Inter Milan pecah setelah Lukaku membuat gol untuk menyamakan kedudukan. Akibat perkelahian itu Kapten Inter Milan, Samir Handanovic dan gelandang Juan Cuadrado mendapat kartu merah dan keributan berlanjut di terowongan.

“Pernyataan rasis malam ini terhadap Romelu Lukaku oleh fans Juventus di Turin sangat tercela dan tidak dapat diterima,” kata Yormark dalam sebuah pernyataan yang dilansir BBC.Com, dikutip MediaBanten.Com.

Romelu mencetak penalti di akhir pertandingan. Sebelum, selama, dan setelah penalti, dia menjadi sasaran pelecehan rasis yang bermusuhan dan menjijikkan.

Romelu merayakan dengan cara yang sama seperti dia merayakan gol sebelumnya, yaitu meletakan jari di bibirnya di depan suproter Juventus. Menyedihkannya, wasit justru menghadiahkan kartu kuning.

Lukaku, yang kembali ke Inter dengan status pinjaman dari Chelsea musim panas lalu, mengalami pelecehan rasis selama periode pertamanya di Inter antara 2019 dan 2021.

Pada September 2019 dia mengatakan permainan itu mundur setelah dia dilecehkan secara rasial oleh penggemar Cagliari.

Pada September 2021, Lukaku mengatakan rasisme dalam sepak bola berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Padahal para pemain, otoritas sepak bola, dan media sosial dapat berbuat lebih banyak untuk mengatasi masalah tersebut.

Pada bulan Januari, Serie A membuka penyelidikan atas tuduhan pelecehan rasis yang ditujukan kepada Lukaku oleh para penggemar Napoli.

Pada hari yang sama pendukung Lazio melecehkan Samuel Umtiti dan Lameck Banda dari Lecce, dengan klub kemudian diperintahkan untuk menutup sebagian stadion mereka untuk pertandingan berikutnya. (BBC / INR)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button