Ekonomi

Petani Lebak Lakukan Gerakan Menanam Mentimun

Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Banten melakukan gerakan menanam mentimun atau ketimun di lahan seluas 12 hektare di Blok Bojongleles Kecamatan Cibadak guna memenuhi permintaan pasar.

“Kami berharap menanam mentimun jenis bandana itu bisa dipanen dan menghasilkan pendapatan ekonomi,” kata Sarmudi (55) seorang petani di Blok Bojongleles Kabupaten Lebak, Jumat (7/7/2023).

Petani di wilayahnya sudah melakukan gerakan tanam mentimun dengan usia antara rata-rata 15 hari setelah semai bibit.

Ketimun bandana lebih cepat dipanen dengan waktu selama 40 hari setelah tanam dan juga permintaan pasar cukup tinggi.

Samudi mengatakan, produksi ketimun bandana selain dipasok ke Pasar Rangkasbitung juga ke Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang.

“Kami melakukan gerakan tanam ketimun itu, karena permintaan pasar cenderung meningkat,” katanya menjelaskan.

Begitu juga Dede (65) petani Kabupaten Lebak mengaku dirinya memasok ketimun bandana ke Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang karena permintaan relatif tinggi,

Produk ketimun bandana memiliki keunggulan dibandingkan jenis ketimun lain, sehingga banyak permintaan pasar.

Saat ini, kata dia, dirinya memanen ketimun bandana seluas satu hektare dan bisa empat kali memanen.

“Kami hari ini memasok ketimun bandana sekitar 4 ton dengan pendapatan Rp28 juta dari harga Rp7.000/kg,” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, petani di sini lebih memilih mengembangkan ketimun bandana karena harga di pasaran cukup lumayan hingga Rp7.000/Kg juga permintaan pasar cenderung meningkat.

Petani saat musim panen seperti sekarang ini kebanyakan dipasok ke Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang.

“Kami di sini sejak dulu mengembangkan tanaman hortikultura jenis sayuran, karena menguntungkan,” kata Dede.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar mengatakan pihaknya mendorong agar petani dapat mengembangkan tanaman hortikultura jenis sayuran, karena permintaan pasar cukup tinggi.

Selama ini, petani mengembangkan tanaman sayuran relatif kecil dibandingkan tanaman padi.

Karena itu, pihaknya minta petani di 28 kecamatan dapat mengembangkan budi daya agrobisnis pertanian sayuran dataran rendah untuk meningkatkan pendapatan ekonomi.

Saat ini, kata dia, hanya baru petani Kecamatan Cibadak dan Warunggunung yang memasok ketimun, kacang panjang, terung dan paria ke Tangerang hingga puluhan ton per pekan.

“Kami berharap semua kecamatan bisa melakukan pengembangan tanaman sayuran guna memenuhi permintaan pasar Jakarta,” katanya. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

*) Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button