Ekonomi

Transjakarta Hadirkan Rute Terintegrasi Kereta Api Cepat

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghadirkan rute terintegrasi dengan kereta api cepat, Whoosh, dan beroperasi mulai Kamis (28/9/2023). Layanan Cawang – Stasiun Halim KCJB (7W) beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.

“Layanan Cawang – Stasiun Halim KCJB (7W) memiliki 10 titik pemberhentian atau bus setop, antara lain Cawang Soetoyo, Stasiun KCJB Halim, Cawang UKI, BKN, hingga BNN,” ujar Wibowo, Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, dikutip dari web berita resmi Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Dia menyampaikan, layanan Transjakarta 7W (Cawang – St. Halim KCJB) akan menggunakan bus ramah disabilitas, low entry untuk memudahkan masyarakat memanfaatkan transportasi publik.

Wibowo menambahkan, kehadiran layanan Transjakarta 7W (Cawang – Stasiun Halim KCJB) juga mengimplementasikan moda transportasi terintegrasi.

“Transjakarta juga telah terkoneksi dengan MRT, LRT, KAI sampai kereta bandara yang akhirnya mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik,” tandasnya.

Menurut catatan, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggaraan jaringan kereta kecepatan tinggi di Indonesia.

Pada tahap awal, perusahaan ini membangun jalur kereta kecepatan tinggi dengan rute Jakarta–Bandung di kawasan megapolitan Parahyangan.

Perusahaan ini dibentuk sebagai patungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 60% dengan perusahaan konsorsium asal Tiongkok, Beijing Yawan HSR Company Limited, sebesar 40%.

PSBI merupakan perusahaan patungan badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia, antara Kereta Api Indonesia (25%), Wijaya Karya (38%), Perkebunan Nusantara VIII (25%), dan Jasa Marga (12%).

Adapun Beijing Yawan HSR Co., Ltd. juga merupakan perusahaan patungan yang dimiliki oleh BUMN Tiongkok, yaitu China Railway International Company Limited, China Railway Group Limited, CRRC Corporation, Sinohydro, dan China Railway Signal & Communication.

Pembangunan jalur kereta kecepatan tinggi di Indonesia telah melalui proses panjang, sejak Jepang memperkenalkan kereta cepat mereka pada tahun 2008.

Di tengah-tengah studi kelayakan tersebut, kerja sama proyek tersebut diambil alih oleh Republik Rakyat Tiongkok dengan menghadirkan skema yang menurut RRT “tidak memberatkan pemerintah”. (Rosyadi)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button