Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak akan memperbaiki rumah milik Ade (43), warga Kampung Kopong, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak yang rusak berat akibat tertimpa pohon yang tumbang, Kamis (15/2/2018). Pohon itu tumbang setelah daerah itu diguyur hujan disertai angina kencang.
“Peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan gempa yang terjadi pada Jumat (16/2/2018), pukul 12.13 WIB,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lebak, Ino S Rawita kepada MediaBanten.Com, Sabtu (17/2/2018).
Pjs Bupati Lebak, Ino S Rawita mengatakan, Camat Cikulur, Habib Abdillah merespon cepat peristiwa tersebut. Keluarga yang rumahnya tertimpa pohon besar itu segera diungsikan ke tetangga. Camat dan sejumlah aparat setempat juga sudah menyingkirkan pohon besar. Karena rusak parah, rumah itu hingga sekarang belum bisa ditempati.
Baca: Pjs Bupati: Meski Aman, Lebak Bersiaga Paska Gempa 5,1 SR
Ino mengaku sudah mememberikan perintah kepada Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Lebak untuk menindaklanjuti penanganan musibah yang menimpa keluarga Ade. “Kalau dalam APBD Kabupaten Lebak tidak tersedia anggarannya, maka Kadinsos segera menindaklanjuti permohonan bantuan kepada Pemprov Banten untuk penanganan bencana tersebut,” ujarnya.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, rumah Ade (43), warga Kampung Kopong, Desa Kopong, Kecamatan Cikulur, Lebak rusak berat akibat tertimpa pohon pada Kamis (15/2/2018) malam. Pohon besar yang berada di samping rumah itu tumbang diduga akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang. Pemilik rumah mengungsi ke sebuah gubuk di depan rumahnya.
Ade dan keluarga kini menempati sebuah gubuk yang semula digunakan untuk berjualan gorengan dan makanan riangan buat murid SD Muara Ciujung, Kopong. “Saya harap ada bantuan dari pemerintah karena saudara Ade ini hanya anggota linmas di Desa Kopong dengan penghasilan yang tidak seberapa. Saya sudah koordinasikan dengan pemdes setempat untuk mengajukan bantuan ke Pemkab Lebak melalui BPBD Lebak,” ujar Ade. (Adityawarman)
