PMII Sayangkan Paham Radikalisme Masuk Kampus di Lebak
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Lebak menyayangkan paham radikalisme yang semakin menyebar di Kabupaten Lebak. Bahkan, paham ini sudah mulai masuk ke perguruan tinggi.
Teguh Pati Ajidarma, Ketua Umum PC PMII Lebak menyayangkan akan terjadinta fenomena tersebut. Sejatinya Kabupaten Lebak merupakan daerah yang terkenal dengan keanekaragamannya yang saling membantu, menguatkan dan melengkapi.
“Memang betul, menurut beberapa informasi yang tidak bisa saya sebutkan, Kabupaten Lebak di umur yang ke 191 Tahun ini mengalami banyak sekali penyakit. Hanya saja, hal yang kami soroti persoalan paham-paham kebangsaan yang sekarang secara realitasnya terkikis sedikit demi sedikit,” ujar Teguh Pati Ajidarma, Ketua PC PMII Lebak, Kamis (5/12/2019).
Perkembangan paham radikalisme ini juga sudah mulai berkembang ke beberapa sudut Kabupaten Lebak. Bahkan paham ini sudah berhasil masuk ke beberapa kampus di Kabupaten Lebak.
Baca:
- Ali Ridho: Radikalisme dan Terorisme Tak Identik Santri dan Pesantren
- Wakapolda Banten Hadiri Deklarasi Tolak Terorisme dan Radikalisme
- Kapolres Serang: Elemen Masyarakat Diminta Waspada Penyebaran Radikalisme dan Terorisme
Laboratorium Pemuda
“Jangankan masyarakat yang ada di kampung, lebih parahnya lagi ada beberapa kampus di Kabupaten Lebak yang terindikasi paham radikalisme-ekstrimis. Dan kami sangat menyayangkan itu. Karena kampus merupakan laboratorium utama para pemuda untuk menempa ideologi mereka semua. Seharusnya, peranan Organisasi Kemahasiswaan seperti PMII, HMI, GMNI, IMM dan organisasi cipayung lainnya adalah jawaban untuk menangkis serangan dari paham-paham yang merusak keutuhan Bangsa dan Negara ini,” tegas Teguh.
“Selain Organisasi Kemahasiswaan, juga tentunya perlu andil dari organisasi-organisasi lainnya yang terdaftar secara legal di Negara untuk bersama-sama menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara kita ini. Jangan cuma nyari peluang masa depan. Tentu juga perlu menjaga hasil kebaikan masa lalu.” Lanjut Teguh
Teguh berharap, agar kemudian Pemerintahan Daerah Kabuapten Lebak juga bersama-sama bekerjasama dalam melakukan tugas sebagai warga negara yang cinta terhadap tanah air yang kemudian bisa menghasilkan gerakan yang konkret untuk kepentingan Bangsa dan Negara.
“Kami juga meminta terhadap Pemerintahan Daerah untuk mampu bersama-sama dalam melakukan gerakan yang konkret demi menghalau paham-paham yang sekiranya merusak tatanan pemahaman kebangsaan. Jangan hanya fokus berbicara pembangunan dan pembangunan. Tapi sisi ideologi kita dilupakan dan akhirnya kabur dalam cita-cita kepentingan Bangsa,” ujar Teguh
“InsyaAllah kami dari PMII Kabupaten Lebak akan menyelenggarakan Dialog Lintas Agama dengan mengusung tema Agama Memandang Pancasila ; Menghalau Arus Radikalisme di Kabupaten Lebak.”
Menurut Teguh, kegiatan Dialog Lintas Agama ini merupakan manifesto yang konkret sesuai dengan kebutuhan daerah di Kabupaten Lebak. Kegiatan itu akan di selenggarakan pada Tanggal 14 Desember 2019 di Pendopo Bupati Kabupaten Lebak dengan mengundang seluruh elemen masyarakat dari tingkatan kaula muda sampai para tetua.
“Kami mengundang tokoh lintas agama yang ada di Kabupaten Lebak. Selain tokoh-tokoh agama, kami mengundang juga Nasir Abbas yang pernah menjadi salah satu jihadis Pakistan yang paling dicari di Asia Tenggara. Dia adalah anggota afiliasi regional al-Qaeda, Jemaah Islamiya. Menurut perwira tinggi polisi anti-teroris Indonesia, Jenderal Arsyad Mbai, Abbas adalah orang yang sangat berbahaya dan salah satu tokoh kunci dalam JI.” Pungkas Teguh.
“Semoga ini menjadi salah satu kegiatan yang konkret akan kepentingan dalam berbangsa dan bernegara ini,” kata Teguh. (Asep Rizal Murthado)