Sosial

Ratusan Buku Tanah Hilang, REI Banten Minta Tingkatkan Pelayanan

DPD REI Banten mengeluhkan adanya buku tanah yang hilang di kantor BPN. Tak main main, bahkan buku tanah yang hilang jumlahnya mencapai ratusan.

Akibatnya, buku tanah yang hilang banyak dikeluhkan dari para pengembang perumahan yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) Banten.

Ketua DPD REI Banten, Roni Hadiriyanto mengatakan, semenjak adanya peralihan dari kantor pertanahan Kabupaten Serang ke kantor pertanahan Kota Serang banyak buku tanah yang hilang.

Bahkan dari hasil pertemuan dengan kepala Kantor Pertanahan Kota Serang menyampaikan ada sekitar 700 buku tanah.

“Ini menjadi perhatian kita, karena ada sekitar 700 an buku tanah, baru ketemu sekitar 300 sampai 400 an buku tanah, sehingga sisanya masih mencapai ratusan,” ungkap Roni, saat ditemui di kota Serang, Selasa (28/5/2024).

Roni mengaku, sudah melakukan pertemuan audiensi kedua kali dengan kanwil Pertanahan Banten, namun belum ada perubahan yang signifkan

“Sampai sekarang belum ada perubahan, ini menandakan komunikasinya agak terganjal, sedangkan komunikasi dengan yang lain seperti PLN, Pemerintah Daerah dan Perbankan cukup baik komunikasi maupun kerjasamanya,” ucapnya.

Roni menjelaskan, buku tanah merupakan sertifikat, sebab sertifikat merupakan salah satu legalitas dari rumah, sangat dibutuhkan baik dari pengembang maupun konsumen.

“Kalau sertifikat macet, maka sangat berpengaruh terhadap produktifitas. Saya harap kantor Pertanahan segera mengganti dan prosesnya bisa lebih cepat sehingga prosesnya tidak menghambat proses balik nama , Splizing dan lainnya,” jelasnya.

Seharusnya, kata Roni, hambatan dan masalah bisa diselesaikan dengan komunikasi maupun kolaborasi yang baik.

Apalagi, lanjutnya,kantor Pertanahan sebagai Mitra kerja REI Banten karena saling berkaitan.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap Kantor Pertanahan ada solusi dan dapat meningkatkan pelayannya yang terbaik dan juga bisa berkolaborasi, berkerja sama baik dengan REI Banten, agar masalah yang terjadi di lapangan bisa dimaksimalkan

Aden Hasanudin / Editor: Abdul Hadi

Aden Hasanudin

SELENGKAPNYA
Back to top button