Lingkungan

Selter Tsunami Senilai Rp1,8 Miliar di Labuan Tidak Terawat dan Kumuh

Selter tsunami di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang tidak terawat, tembok dipenuhi coretan dan kumuh. Padahal gedung ini dibangun dengan biaya Rp1,8 miliar.

Ahmad Bustomi (38) warga setempat mengatakan, kondisi tersebut terjadi sejak beberapa tahun lalu dan belum mendapat perhatian pemerintah. “Udah lama mas, lebih empat tahun kaya gitu. Banyak coretan dindingnya, pagarnya juga sudah rusak, makanya orang bebas masuk,” katanya, kemarin.

Bustomi menceritakan, setiap malam tempat tersebut kerap dijadikan tempat nongkrong anak muda. Mereka, kata dia, selain minum-minuman keras, juga dijadikan sebagai tempat mojok.

“Kalau malam suka ada aja yang pacaran di atas, ada juga yang mabuk. Udah sering kita usir, tapi ya itu tadi, mereka balik lagi karena enggak ada yang jaga,” katanya.

Nuryadi (31) warga lainnya mengatakan, keberadaan selter tsunami di Kecamatan Labuan kurang terawat dan kerap dijadikan sebagai tempat maksiat. Oleh karena itu, dia meminta agar pihak terkait melakukan penjagaan agar tidak menimbulkan persoalan.

“Harusnya ada yang benar-benar menjaga. Masak iya, bangunan untuk penanganan bencana dijadikan tempat maksiat dan dibiarkan,” katanya.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Usep Sugih Mulyadi mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menjaga dan memelihara bangunan tersebut karena dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kewenangannya ada di Pusat, kalau kami sifatnya hanya melakukan pengawasan dan menggunakan tempat itu ketika terjadi bencana tsunami,” katanya.

Mengenai keluhan sering dijadikan tempat maksiat. Usep mengaku telah menempatkan anggotanya untuk berjaga agar bangunan yang sempat tersandung kasus korupsi itu bersih dan tidak dijadikan sebagai tempat nongkrong dan lainnya.

“Petugas kita sudah berjaga setiao hari di sana. Mengenai adanya keluhan itu, akan segera kita tindak lanjuti agar bisa terselesaikan,” katanya. (Reporter: Adib / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button