SPMB Kota Serang Tingkat SMP Berjalan Lancar, Budi Rustandi: Tak Ada Masalah Krusial

Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Kota Serang tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) memasuki hari kedua pada Selasa kemarin (24/6/2025).
Proses pendaftaran di hari kedua ini berjalan lancar tanpa kendala teknis, dan mendapat pengawasan langsung dari pemerintah daerah.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Leni Puspasari, menyatakan bahwa pelaksanaan SPMB tahun ini telah mengikuti regulasi yang berlaku, yaitu Permendikbud Nomor 3 Tahun 2025 serta petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Wali Kota Serang.
“Hari pertama dan kedua berjalan cukup baik. Sistem pendaftaran real time kami pastikan transparan dan dapat dipantau secara langsung oleh masyarakat,” ujar Leni kepada awak media.
Dia menambahkan, ketersediaan daya tampung siswa cukup aman karena didukung oleh sekolah negeri dan swasta. Untuk SMP negeri, total rombongan belajar (rombel) yang tersedia mencapai 336 rombel.
“Kami juga terbantu oleh partisipasi sekolah swasta, di mana 11 di antaranya ikut terintegrasi dalam sistem SPMB. Jika masih ada masyarakat yang belum tertampung, mereka tetap bisa memilih sekolah swasta di luar sistem,” jelasnya.
Wali Kota Pastikan Keaslian Sertifikat Jalur Prestasi
Secara terpisah, Wali Kota Serang Budi Rustandi melakukan peninjauan langsung ke sejumlah sekolah yang tengah melaksanakan proses SPMB, salah satunya SMP Negeri 1 Kota Serang.
Kata Budi, fokus kunjungan diarahkan pada pelaksanaan jalur prestasi yang dinilai krusial dari sisi validitas dokumen.
“Saya ingin memastikan tidak ada sertifikat bodong yang digunakan dalam proses seleksi. Alhamdulillah, semua sertifikat yang saya lihat sesuai dengan kemampuan anak-anak,” kata Budi kepada awak media.
Dalam kesempatan tersebut, Budi menyapa para calon siswa beserta orang tua yang hadir, serta meninjau proses verifikasi.
Bahkan, Walikota Serang sempat menguji langsung beberapa siswa terkait keterampilan yang mereka cantumkan dalam dokumen prestasi.
“Tadi kita lihat ada yang pandai mengaji (Qori), ada yang menari tradisional, bahkan tampil sebagai Pildacil. Ini membuktikan bahwa kemampuan mereka memang sesuai dengan sertifikat yang diajukan,” ujar Budi Rustandi.
Budi juga memberikan catatan terkait teknis pelaksanaan, khususnya mengenai antrean verifikasi dokumen yang masih cukup panjang. Ia meminta penambahan petugas verifikasi guna mempercepat proses dan menghindari penumpukan.
“Saya minta agar ada tambahan dua petugas verifikasi di tiap lokasi. Supaya tidak terlalu lama antre, kasihan anak-anak dan orang tuanya,” tegasnya.
Jalur dan Bobot Penilaian
Lebih lanjut, Leni Puspasari menjelaskan bahwa SPMB SMP di Kota Serang tahun ini dibuka melalui empat jalur seleksi dengan bobot penilaian yang telah ditentukan.
“Jalur domisili memiliki bobot 50 persen, afirmasi 20 persen, jalur perpindahan orang tua 5 persen, dan jalur prestasi 25 persen. Semua mengikuti juknis yang telah kami susun bersama kepala daerah,” terangnya.
Pelaksanaan SPMB di Kota Serang dijadwalkan berlangsung hingga 26 Juni 2025. Proses ini diharapkan dapat berjalan transparan, adil, dan memberikan kesempatan yang merata bagi seluruh calon peserta didik untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.
Abdul Hadi