News

Teknologi Modifikasi Cuaca Untuk Antisipasi Hujan Ekstrem

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan rencana menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Penerapan teknologi tersebut juga dilakukan untuk menghadapi potensi hujan ekstrem tanggal 25 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.

Lebih lanjut, proses TMC dilakukan Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan TNI Angkatan Udara (AU), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dalam pelaksanaannya, teknologi tersebut akan melibatkan dua pesawat jenis Cassa Nc-212 Seri 200.

Pesawat itu ditugaskan untuk menyemai garam di langit – langit Jakarta dan Jawa Barat.

Dilansir dari Pusat Penelitian Limnologi LIPI, Teknologi Modifikasi Cuaca merupakan usaha campur tangan manusia dalam mengendalikan sumber daya air di atmosfir dengan memanfaatkan parameter cuaca.

Umumnya, hal itu bisa dilakukan agar meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat (rain enchanment).

Metode itu menjadi salah satu solusi yang bisa diandalkan, dalam konteks pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim.

Terutamanya dalam mengurangi kerugian yang ditmbulkan oleh bencana yang disebabkan karena faktor iklim dan cuaca.

Pesawat tersebut akan mengantarkan bahan semai berupa garam atau NaCI kea wan melalui jalur udara.

Lebih lanjut, pesawat juga akan membawa ratusan kilogram bahan semaian garam dalam sekali terbang.

Selanjutnya, pesawat akan mulai menyebarkan bahan semaian secara manual sesuai dengan koordinat yang sudah ditentukan.

Penggunaan metode TMC kerap dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Sebelumnya, pada perhelatan MotoGP Mandalika 2022, metode ini juga digunakan.

Saat itu, operasi TMC Mandalika menggunakan 1 unit armada pesawat Casa 212-200 dari Skadron 4 TNI AU Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang.

Kali ini, giliran dua pesawat jenis Cassa NC-212 Seri 2022 yang dijadwalkan untuk menyebar bahan semaian garam di langit Jakarta dan Jawa Barat.

Adapun pilot yang ditugaskan adalah Kapten Pnb Idhan Abidin dan Mayor Pnb Syamsu Alam.

Masing – masing pesawat diklaim mampu membawa 800 kilogram bahan semai garam dan menyebarkannya secara manual.

Hingga hari Selasa (27/12), telah dilakukan tujuh sorties penerbangan dengan 5.600 kilogram garam yang telah disemai.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button