Terima Kunjungan Kongres AS, Jokowi Bahas Sejumlah Isu
Terima kunjungan delapan anggota kongres Amerika Serikat (AS) pada Rabu (03/05), di Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Jokowi dan para anggota kongres AS bahas sejumlah isu, salah satunya soal meningkatkan kemitraan setara atau equal partnership antara kedua negara.
Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan partnership kemitraan didasari oleh kesetaraan dan menghasilkan kerja sama yang sifatnya win – win.
“Hal ini betul – betul ditekankan oleh kedua belah pihak, equal partnership,” kata Menlu Retno dalam keterangannya usai damping Presiden Jokowi, dikutip dari Setkab, Kamis (04/05).
Selain itu, pertemuan ini pun membahas soal pentingnya melakukan kesepakatan perdagangan bebas terbatas atau limited free trade agreement antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Menurut Retno, Indonesia telah menyampaikan kesiapannya untuk mulai membahasan kesepatan tersebut.
Menlu Retno menambahkan bahwa Presiden Jokowi turut menyampaikan apresiasi atas dukungan AS terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN.
Indonesia sangat menghargai dukungan AS, kata Retno, sebagai salah satu mitra penting bagi ASEAN.
“Presiden juga berharap Amerika terus memberikan dukungan, support terhadap implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” ungkap Menlu Retno.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara pun tekankan pentingnya isu terhadap akses pasar dan perlakuan non-diskriminasi terhadap barang – barang ekspor Indonesia ke AS.
Tak hanya itu, Jokowi mengatakan tekad kuat Indonesia untuk membangun industri hilir dan harapan Tanah Air untuk jadi bagian dari rantai pasok Amerika Serikat serta dunia.
Turut juga mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sedangkan delegasi kongres Amerika Serikat yang hadir adalah Vern Buchanan, Norma Torres, Terri Sewell, John Rutherford, Claudia Tenney, Carlos Gimenez, Anna Paulina Luna, Jenniffer González Colón, serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Sung Y. Kim.
Editor: Abdul Hadi