AdvetorialEkonomi

Triwulan I, Realisasi Investasi Di Banten Capai Rp14,78 Triliun

Realisasi Investasi Di Provinsi Banten pada Triwulan 1 tahun 2021 meningkat signifikan, Jika dibanding tahun 2020 pada Triwulan yang sama.

Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dirilis oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat ini berubah menjadi Kementerian Investasi, nilai realisasi investasi Provinsi Banten pada Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2021 sebesar Rp14,78 triliun dengan 2.898 proyek atau sebesar 28,22 persen dari target investasi sebesar Rp51,30 triliun.

Berdasarkan realisasi investasi tersebut, menempatkan Provinsi Banten pada posisi peringkat ke-6 untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dengan realisasi sebesar Rp7,81 triliun dan 984 proyek setelah Provinsi Jawa Barat, Provinsi DKI Jakarta , Sulawesi Tengah, Riau dan Sulawesi Tenggara.

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan pada Triwulan 1 2020 yang hanya menyentuh Rp6,8 triliun atau 13,87 persen dari target investasi sebesar Rp49 triliun.

“Di Awal Triwulan 1 Ini kami telah mencapai 28,22% dari Target pada 2021 sebesar Rp51,30 Trilliun. Ini progres yang sangat positif jika di Banding tahun 2020,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Mahdani saat menerima laporan tersebut, Selasa (4/5/2021) di kantornya.

Mahdani menyebut Untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Provinsi Banten menempati posisi ke-5 dengan realisasi sebesar Rp. 6,97 triliun dan 1.914 proyek setelah Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.

Berdasarkan time series realisasi investasi dari tahun 2018-202, realisasi penanaman modal triwulan I Tahun 2021 dibanding triwulan I sebelumnya rata-rata mengalami perkembangan yang fluktuatif. Hal ini dapat terlihat dari tahun 2018 realisasi investasi sebesar Rp15,5 triliun, tahun 2019 sebesar Rp12,50 triliun, tahun 2020 sebesar Rp6,87 triliun, dan tahun 2021 sebesar Rp14,78 triliun.

Sementara berdasarkan sektor, sedianya terdapat 5 besar sektor unggulan dengan realisasi tertinggi di Banten, yakni sektor industri kimia dan farmasi; perumahan, kawasan industri, dan perkantoran; konstruksi; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan lainnya; dan transportasi, gudang, dan telekomunikasi.

Wagub Banten, Andika Hazarumy bersama Erlang Hartanto, Menko Perekonomian. Foto: Dinas Kominfo SP Banten

Wilayah Investasi

Mahdani menambahkan, dari sebaran investasi semester Januari-Maret Tahun 2021, nilai investasi tertinggi berada di Kota Cilegon. “Dengan nilai investasi sebesar Rp5,39 triliun dengan 134 proyek, Cilegon berada dalam posisi pertama,” jelas Mahdani lagi.

Selanjutnya berturut-turut, Kabupaten Tangerang sebesar Rp3,16 triliun 27 dengan 1.079 proyek, Kota Tangerang sebesar Rp3,29 triliun dengan 759 proyek, Kabupaten Serang sebesar Rp1,68 triliun dengan 251 proyek, Kabupaten Lebak sebesar Rp0,59 triliun dengan 58 proyek, Kota Tangerang Selatan sebesar Rp0,58 triliun dengan 549 proyek, Kabupaten Pandeglang sebesar Rp0,05 triliun dengan 30 proyek, dan Kota Serang sebesar Rp0,01 triliun dengan 38 proyek.

Capaian tersebut menurut Mahdani tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam menekan angka Covid 19 di Provinsi Banten, sehinga para investor

berani megambil resiko untuk berinvestasi d Banten. “Kebijakan kebijaka Pemerintah Daerah dalam melindungi masyarakat dan menekan Angka Covid19 turut mempengaruhi investor. Selain itu komitmen Gubernur Banten Wahidin Halim terhadap investor yang siap memberikan kemudahan untuk Investor yang memiliki komitmen pemberdayaan masyarakat juga berpengaruh.

Gubernur Banten Wahidin Halim dalam audiensi dengan para pengusaha di Kawasan Modernland beberapa waktu lalu menyebutkan dirinya siap membantu investor dan siap memberikan kemudahan. “Saya bawa semua pejabat Provinsi Banten kesini biar bapak bisa bertanya langsung kepada mereka. Dan kami sangat terbuka,” kata Wahidin.

Wahidin juga menegaskan banyak potensi investasi di Provinsi Banten yang berkelanjutan. Wahidin menyebutkan investasi pada sektor Kesehatan dan Pendidikan.

Wahidin juga menyampaikan komitmennya membangun sektor agronomi yang berada di Kawasa Selatan Banten.

Sementara itu berdasarkan negara asal investasi, negara Thailand menempati urutan pertama sebagai negara dengan investasi terbanyak di Indonesia.

Adapun realisasi investasi negara Thailand di Indonesia sebesar US$ 223. 032 ribu atau 22,02 persen, selanjutnya berturut-turut Korea Selatan dengan realisasi US$ 147.929 ribu atau 16,60 persen, Singapura dengan realisasi US$ 60.812 ribu atau 6,00 persen, Malaysia dengan Realisasi US$ 50.268 ribu atau 4,96 persen, dan RRT dengan realisasi US$ 5,512 ribu atau 1,53 persen. (Adv-Diskominfo SP)

SELENGKAPNYA
Back to top button