UAD Gandeng SMA Muhi Lakukan Penelitian Pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggandeng SMA Muhammadiyah 1 atau Muhi Yogyakarta sebagai tempat penelitian pendidikan.
Penelitian pendidikan itu dilakukan UAD bersama para peneliti dari Naruto University of Educcation. Penelitian itu bertema Pendidikan untuk Masa Depan yang Lebih Baik dalam Membangun Karakter Siswa.
Ada 9 tamu yang hadir dari Jepang terdiri dari Prof Satoshi Kusaka dan para mahasiswanya.
Para tamu dari Jepang menyempatkan untuk mengunjungi beberapa kelas dan mengunjungi laboratorium komputer.
Para peserta didik SMA Muhi dengan suka cita menyambut mereka. Kata yang paling sering mereka ucapkan kepada tamu dari Jepang adalah “Arigato”.
Subjek penelitian yang diambil adalah peserta didik kelas XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 9 (GAC), dan X GAC.
Prof Rully Charitas Indra Prahmana, ketua penelitian menyampaikan, sekolah dapat memanfaatkan sumber daya dan keahlian internasional yang tidak tersedia di lingkungan lokal, misal terkait pakar dalam berbagai bidang melalui sharing knowledge.
Kerjasama ini merupakan implementasi Internasionalisasi Muhammadiyah yang merupaan gerakan bertujuan bukan hanya memperkenalkan tapi juga menempatkan dan menjadikan Muhammadiyah sebagai bagian dari umat Islam yang tak terpisahkan di level global.
“Internasionalisasi gerakan Muhammadiyah harus dibarengi dengan gerakan internasionalisasi paham pemikiran Muhammadiyah,” katanya.
Kepala SMA Muhi, Herynugroho mengatakan, penelitian ini sangat manfaat untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu kondisi di SMA Muhi.
Penelitian tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap kondisi rill.
“Penelitian memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan terkait pengembangan sekolah,” ujar Hery Nugroho.
Khairunisa Aulia Lutfi, staf Humas menyampaikan jika penelitian ini bermanfaat untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang dampak digitalisasi pendidikan dalam membangun karakter dan meningkatkan keterampilan berpikir komputasional siswa.
Katanya, berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika).
“Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional,” kata Khairunisa Aulia Lutfi. (Yusron Ardi Darma – SMA Muhi Yogyakarta)
Editor Iman NR
- Petani Kabupate Lebak Masih Pertahankan Padi Huma - 16/01/2025
- DPRD Umumkan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Terpilih - 15/01/2025
- Demi Keselamatan, PT KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang - 15/01/2025