Di Tengah PSBB, Balap Lari Liar di Serang Abaikan Protokol Covid 19
Jagat media sosial (medsos) dihebohkan dengan sekelompok anak muda yang melakukan aksi ‘balap lari liar’ di jalanan Kota Serang. Aksi balap lari liar itu mengabaikan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid 19. Aksi tersebut terekam dalam video dan di unggah oleh beberapa akun Instagram.
Seperti yang di unggah oleh @KabarBanten dua hari lalu yang sudah dilihat oleh 14.799 netizen dan 67 komentar. Dalam video itu menerangkan ‘balap lari liar’ terjadi pada Jumat malam, 11 September 2020 sekitar pukul 22.30 wib di Jalan Jenderal Ahmad Yani.
Kemudian video yang sama pun di unggah oleh akun IG @InfoSerang dengan caption senada. Di unggahannya, video itu sudah dilihat oleh 104.142 netizen dan mendapatkan 742 komentar beragam dari warga dunia maya. Kemudian akun IG itu juga mengunggah video ‘balap lari liar’ dilokasi dan hari berbeda.
Video kedua terjadi pada Senin, 14 Spetember 2020 pukul 03.00 wib. Lokasinya ada di Jalan Raya Banten Lama, tepatnya di depan Perumahan Lopang Indah. Dia menuliskan keterangan aksi balap lari liar itu berakhir dengan keributan antar atlet lari liar tersebut. Video kedua itu sudah dilihat oleh 39.940 netizen dan mendapatkan 237 komentar.
Baca:
- Dua Pembalap Liar Kawasan Pemerintah Banten Ditangkap Polsek Curug
- Polisi Bubarkan Kelompok Ojol Bentuk Serikat di Ruko Ciruas
Walikota Serang, Syafrudin membenarkan adanya aksi balap lari liar itu dan menyerahkan penegakkan hukumnya ke pihak kepolisian.
“Balap lari liar, saya kira itu menurut saya itu tidak bisa dilaksanakan di Kota Serang, kami berharap balap lari yang kemarin sudah sampai situ saja, nanti saya serahkan ke Kapolres untuk pengamannya,” kata Walikota Serang, Syafrudin, ditemui usai mengunjungi pos check point PSBB di Palima, Kota Serang, Banten, Senin (14/09/2020).
Syafrudin mengaku belum berfikir untuk membangun lintasan lari bagi anak muda Ibu Kota Banten, untuk menyalurkan kemampuan larinya, agar tidak melakukan aksi balap lari liar di jalanan yang membahayakan bagi pengendara dan ‘atlet’ nya.
“Belum sampai sama (penyiapan track khusus lari), kondisinya lagi enggak bagus,” jelasnya. (Yandhi Deslatama)