InternasionalPeristiwa

Gempa Turki, Mengapa Begitu Dahsyat ? Ini Penjelasannya

Lebih dari 4.000 orang meninggal hingga Selasa (07/2) pagi, dan ribuan lainnya terluka akibat gempa yang mengguncang Turki, dekat dengan perbatasan Suriah.

Gempa Turki yang terjadi di dekat Kota Gaziantep, disusul oleh banyak gempa susulan yang salah satunya berkekuatan hampir sama besar dengan gempa pertama.

Mengapa Gempa Turki – Suriah begitu mematikan ?

Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo (m) kemungkinan akan menjadi salah satu bencana yang paling mematikan dalam tahun ini.

Peristiwa itu pun menciptakan retakan dengan panjang lebih dari 100 km antara lempeng Anatolia dan Arab.

Pusat gempa berada sekitar 26 km sebelah timur Kota Nurdagi di Turki pada kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur.

Peristiwa itu menyebar ke arah timur laut, membuat wilayah Turki tengah dan Suriah luluh lantak.

Gempa tersebut mengguncang pada dini hari, ketika orang – orang berada di dalam rumah dan sedang tidur. Salah satu faktor lainnya turut berkontribusi adalah kekokohan bangungan.

Selama abad ke-20, patahan Anatolia Timur menghasilkan sedikit aktivitas seismik besar.

“Jika kita hanya melihat yang direkam oleh seismometer, itu akan terlihat lebih kosong,” kata Roger Musson.

Sementara itu, Badan Survei Geologi AS mengungkapkan hanya tiga gempa bumi dengan kekuatan di atas 6,0 Skala Richter yang terjadi di wilayah tersebut sejak 1970 silam.

Namun pada tahun 1822, peristiwa mematikan itu kembali dengan berkekuatan 7,0 SR melanda wilayah tersebut, dan menewaskan sekitar 20 ribu orang.

Dikutip dari VOAIndonesia, Rabu (8/2), rata – rata terdapat kurang dari 20 gempa berkekuatan lebih dari 7,0 m yang terjadi pada setiap tahun.

Hal itu pun membuat bencana yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2) dan masuk dalam kategori parah.

Apa yang menyebabkan gempa ?

Kerak bumi tediri dari lempeng – lempeng terpisah yang berdampingan satu sama lain. Lempeng tersebut kerap berupaya bergerak, namun tertahan oleh gesekan – gesekan dengan lempeng yang bersebelahan.

Selain itu, ada tekanan yang meningkat sehingga salah satu lempeng tiba – tiba tersentak dan menyebabkan permukaannya pun bergerak.

Dalam kejadian itu pun, lempeng Arab begerak ke utara dan bergesekan dengan lempeng Anatolia.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button