Sebanyak 2.700 warga kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah dan kehilangan perahu setelah bencana tsuhami Selat Sunda yang melanda sebagian wilayah Provinsi Banten. Dan, sebanyak 33.000 pengungsi harus disiapkan pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari.
Demikian dikemukakan Gubernur Banten, Wahidin Halim dalam siaran pers dari Diskominfo Banten yang diterima MediaBanten.Com, Jumat (4/1/2019). Penanganan pengungsi itu menjadi tugas Bupati dan Gubernur.
Gubernur Banten menjelaskan, Pemprov tengah menyiapkan tempat yang akan dijadikan untuk merelokasi korban bencana. Lokasinya tengah dicari dan diteliti agar tidak jauh dari tempat atau rumah sebelum terjadi bencana.
“Tempat yang dibutuhkan idealnya adalah berada di ketinggian tertentu, yang masih dalam area aman tapi penduduk bisa tetap beraktivitas,”ujar Gubernur saat memimpin rapat koordinasi (rakor) antara Pemprov, Pemkab, Pemkot dan Forkopimda Provinsi Banten terkait penanganan bencana di Posko Bencana Kecamatan Labuan, Gedung PGRI, Kamis (3/1/2019).
Selain itu, Gubernur meminta agar pencarian korban masih terus dilakukan dengan seksama hingga 9 Januari 2019 sesuai batas tanggap darurat bencana yang ditetapkan Pemprov Banten. Terkait anggaran yang dibutuhkan dalam rehabilitasi serta rekonstruksi paska bencana, Gubernur mengatakan, pihaknya akan menghitung besaran jumlah yang akan dibutuhkan.
Baca: Hari Ke-12 Paska Tsunami, Brimob Banten Bagikan Sembako di Sumur
Gubernur juga ingin memastikan tersedianya tempat untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berupa kelas-kelas darurat menggunakan tenda atau sebagainya untuk awal masa pemulihan sambil menunggu ketersediaan tempat yang cukup representatif bagi anak sekolah. Karenanya, dinas terkait diminta mendata siswa beserta penempatan posisi yang tepat untuk dijadikan lokasi KBM, dan mencatat kebutuhan agar proses KBM bisa berjalan dengan baik.
Gubernur meminta agar pihak-pihak terkait dapat segera menginventarisasi jumlah korban (pengungsi) yang memerlukan hunian sementara, jumlah bangunan rusak, baik rusak berat maupun ringan, hingga dapat memperkirakan jumlah biaya yang diperlukan untuk membangun satu rumah.
“RAB harus segera disiapkan, dana yang tersedia di Pemprov sudah ada dan mencukupi tinggal inventarisir dengan cermat, tepat dan cepat agar tepat sasaran hingga dapat kita pastikan berapa yang kita bangun. Segera mengkaji kebutuhan pasca bencana lalu di singkronkan antara kegiatan-kegiatan yang ada di pusat, provinsi dan di daerah. Dan segera memprogramkan untuk kegiatan recovery rumah, infrastruktur, ekonomi produktif nya dan sektor sosial termasuk sekolah, rumah sakit, rumah ibadah,” kata Gubernur.
Sementara, Kapolda Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir meminta kepastian timeline terkait relokasi, pembangunan hunian sementara (huntara) dan rencana aksi untuk memudahkan pengerjaan karena semua penanganan masalah pasca bencana bersifat mendesak dan memerlukan langkah-langkah cermat, cepat dan tepat. “Saya sarankan agar menginventarisir pengungsi, meminimalisir orang yang tidak berhak menjadi pengungsi supaya kembali ke rumah masing-masing,” kata Kapolda. (IN Rosyadi)