Al Muktabar Langsung Meyembelih 10 Hewan Kurban di Masjid Al Bantani
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar melakukan penyembelihan 10 hewan kurban usai solat Idul Adha 1443 / 2022 di Masjid Raya Al Bantani, Curug, Kota Serang, Minggu (10/7/2022).
Al Muktabar menyembelih 10 hewan kurban (sapi dan kerbau) di Masjid Raya Al Bantani, diawali dengan pemotongan hewan kurban bantuan Presiden RI, Joko Widodo. Kali ini, merupakan Idul Adha tahun ketiga Al Muktabar melaksanakan pemotongan hewan kurban.
Al Muktabar menyembelih 8 ekor sapi dan 2 ekor kerbau. Dalam hal pemotongan hewan, Al Muktabar telah memiliki Sertifikat Juru Penyembelihan Halal (Juleha).
“Tadi saya sendiri memotong hewan kurban. Kita memulai dengan sapi sumbangan Pak Presiden yang tadi saya serahkan kepada pengurus masjid atas nama Pak Presiden dan kita langsung memotongnya sendiri,” ungkap Al Muktabar.
Golok yang digunakan Al Muktabar merupakan koleksi pribadinya yang berjumlah lebih 14 golok. Hampir semua golok itu merupakan buatan Jerman dan dirawat secara khusus.
Ketajaman golok itu membuat proses penyembelihan lebih cepat. “Sesuai dengan tuntunan nabi bahwa menyembelihan hewan harus dengan benda yang tajam, sehingga hewan tidak tersiksa dan prosesnya cepat,” kata Al Muktabar.
Turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Banten, serta warga masyarakat sekitar.
Solat Idul Adha 1443 H di Masjid Raya Al Bantani dilaksanakan dengan imam KH Ridho Abdul Wahab dan Khotib Rektor UIN SMH Banten Prof Dr KH Wawan Wahyudin.
Dalam khutbahnya Prof Wawan Wahyudin menyampaikan 4 keteladanan yang dicontohkan oleh keluarga Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Siti Hajar.
Pertama, loyalitas terhadap pimpinan. Sebagai utusan Allah SWT (Rasulullah), Nabi Ibrahim AS taat perintah Allah SWT untuk membawa Nabi Ismail AS dan Siti Hajar ke Makkah yang saat ini masih merupakan wilayah yang belum dihuni manusia.
Nabi Ibrahim AS juga taat perintah untuk melaksanakan kurban. Mentaati perintah Allah SWT dalam kondisi dan situasi apapun.
Kedua, segala bentuk kebatilan harus dilenyapkan. Harus diperangi sebagai musuh bersama seperti godaan setan kepada manusia menuju kebenaran. Dalam ibadah haji hal ini disimbolkan dengan melontar/melempar jumroh.
Ketiga, nilai-nilai Islami harus disebarkan dan diwariskan kepada anak keturunan untuk melanjutkannya.
Keempat, rela berkurban dan penuh keikhlasan. Kurban yang dinilai keikhlasan dan ketulusan bukan pada hewannya. Sebagai rasa syukur atas nikmat Allah SWT, beramal dengan penuh ikhlas.
Prof Wawan juga mengungkap hikmah kurban. Di antaranya: mendekatkan hamba kepada Allah SWT, memantapkan solidaritas sosial, tarbiyah atau mendidik pandai bersyukur atas nikmat Allah SWT, serta taat atas perintah Allah SWT.
Usai melaksanakan Solat Idul Adha, Pj Gubernur Al Muktabar mewakili Presiden Joko Widodo menyerahkan seekor sapi kepada Ketua DKM Masjid Raya Al Bantani Prof Soleh Hidayat.
“Salah satu peruntukan hewan kurban tahun ini untuk kelurga dengan anak stunting dan gizi buruk,” ungkap Al Muktabar.
“Penanganan stunting dan gizi buruk merupakan program Bapak Presiden Joko Widodo. Salah satunya dengan pemberian makanan yang bergizi,” tambah Al Muktabar.
Pada Idul Adha tahun ini, jumlah hewan kurban di Masjid Raya Al Bantani KP3B sebanyak 60 ekor. Terdiri 43 ekor sapi, 8 ekor kerbau, serta 9 ekor kambing. Salah satunya adalah sapi bantuan Presiden Joko Widodo yang berbobot sekitar 1,2 ton.
Hewan kurban sebanyak 15 ekor disalurkan untuk anak-anak stunting dan gizi buruk, serta 45 ekor disembelih dan disalurkan oleh DKM Masjid Raya Al Bantani. (Biro Adpim Banten / Editor: Iman NR)