HeadlineOlahraga

Dispora Banten Targetkan Pencak Silat Berprestasi di Tingkat Nasional dan Internasional

Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Banten menargetkan cabang olahraga silat menjadi lumbung untuk meraih prestasi di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional. Target itu bisa direalisasikan dalam waktu lima tahun ke depan, setelah cabang olahraga ini menjadi muatan lokal (Mulok) di pendidikan dasar dan menengah.

Demikian dikemukakan Deden Apriandhi, Kepala Dispora Banten seusai membuka Festival Pencak Silat Banten tahun 2018 di halaman Meseum Negeri Banten, Jalan KH Brigjen Samun, Kota Serang, Sabtu (31/3/2018). Pembukaan festival ini dihadiri Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banten, Mayjen Pol (Purn) Rumiah, Anggota Komisi V DPRD Banten Encop Sopiah, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonsia (IPSI) Banten Ajat Sudrajat, Ketua Asosiasi Seni Beladiri Banten Indonesia (ASBI Aeng Khaerudin dan sejumlah undangan lainnya.

“Faktanya memang pencak silat di Banten belum menorehkan hasil yang menggembirakan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), apalagi di ajang yang lebih luas. Karena itu, kami melakukan kaderisasi terhadap para pesilat dengan menyasar anak-anak sekolah dasar (SD). Lima atau sepuluh tahun ke depan, diharapkan mereka menjadi tulang punggung bagi perkembangan dan peraihan prestasi dari cabang olahraga ini,” ujar Deden.

Pada festival pencak silat ini, banyak peserta yang berasal dari pendidikan dasar (SD dan SMP). Dalam konteks ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten harus mampu melakukan pembinaan secara berkesinambungan yang akan mendorong pada peraihan prestasi. “Mereka itu hasil dari diterapkannya Mulok dalam 2 tahun terakhir. Nanti kita lihat 3-5 tahun ke depan,” ujarnya.

Baca: Dispora Gelar Festival Pencak Silat di Museum Banten

Mayjen Pol (Purn) Rumiah, Ketua KONI Banten menyatakan apresiasi langkah-langkah yang diambil Pemprov Banten dalam melakukan kaderisasi para pesilat. Sebab prestasi yang diraih atlet tidak bisa dilakukan seketika atau istilahnya ujug-ujug. Kaderisasi dan pembinaan atlet pencak silat melalui Mulok, misalnya terbukti mampu mengangkat prestasi di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), yaitu pencak silat menduduki rangking pertama.

“Dalam PON kemarin, cabang olahraga pencak silat memang hanya menyumbangkan medali perunggu. Kami berharap PON yang akan datang bisa menyumbangkan medali emas. Soal atlet-atlet pencak silat, KONI menyerahkan pada pengurus cabang olahraga masing-masing. Sasaran lainnya adalah meningkatkan peringkat olahraga di Banten dari peringkat ke-13 menjadi ke-10,” ujarnya.

Anggota Komisi V DPRD Banten, Encop Sopiah mengatakan, Pemprov dan DPRD Banten wajib mendorong pertumbuhan Pencak Silat. Alasannya, pencak silat memiliki akar kuat hingga ke tingkat akar rumput. “Kalau sudah begini, maka Pemprov dan DPRD Banten bersifat wajib menjadikan pencak silat sebagai basis olahraga dan seni beladiri dibandingkan cabang olahraga lainnya,” kata Encop.

Encop Sopiah mengingatkan, Pemprov Banten sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Banten tentang Keolahragaan. Berdasarkan perda itu, Gubernur Banten akan menerbitkan peraturan gubernur tentang muatan lokal (Mulok) pencak silat bagi sekolah menegah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Sesuai kewenangan dalam Undang-undang No.23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, SMA dan SMK menjadi kewenangan Pemprov.

“Sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengatur soal Mulok Pencak Silat melalui peraturan bupati atau peraturan walikota, sesuai dengan kewenangannya,” kata Encop Sopiah.

Festival Pencak Silat Banten Tahun 2018 yang digelar di halaman Museum Banten diikuti oleh 34 regu yang berasal dari peguron maupun dari anak-anak SD dan SMP. (Aditywarman)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button